Kalimantan Timur
Gubernur Jadi Pembicara Webinar Internasional di Jenewa, Tegaskan Komitmen Pembangunan Hijau di Kaltim

Foto Istimewa

JENEWA - Gubernur Kalimantan Timur Dr H Isran Noor didaulat menjadi salah satu pembicara dalam webinar internasional bertema “Mobilization of Climate Finance for Accelerating Climate Actions” atau “Mobilisasi Pendanaan Perubahan Iklim untuk Mempercepat Aksi Perubahan Iklim” yang dilaksanakan atas kerja sama Permanent Mission of The Republic of Indonesia Geneva, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan United Nations The Joint SDG Fund. 

 

Webinar yang berlangsung secara hibrid ini dilaksanakan di Palais des Nations Building E Room XXII, Jenewa, Swiss, Selasa (5/9/2023) dibuka oleh Wakil Tetap Indonesia untuk PBB dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa HE Febryan A Ruddyard dan dipandu moderator Richatd Bridle (Senior Policy Advisor International Institute for Suistanable Development/IISD). 

 

Dalam paparannya yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pembangunan Hijau dan Mitigasi Perubahan Iklim di Kalimantan Timur”, Gubernur Isran Noor menyampaikan bahwa konsistensi terhadap komitmen pembangunan hijau di Kalimantan Timur sudah dimulai pada tahun 2008 hingga saat ini.  

 

Komitmen pembangunan hijau dituangkan dalam RPJMD Kaltim 2008-2013, diperkuat dengan deklarasi Kaltim Green atau Kaltim Hijau pada 2010.

Dilanjutkan dengan pengimplementasian Program Green Growth Compact (GGC), hingga terbitnya Peraturan Daerah  Nomor 7 Tahun 2019 tentang Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim. Serta implementasi program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF CF). 

 

“Untuk program FCPF CF telah ditandatangani Letter of Intent (LoI) pada 20 September 2017 dengan target penurunan emisi karbon sebesar 22 juta ton CO2eq selama lima tahun (2020-2024). Dan sudah menerima pembayaran berbasis kinerja atau result based payment (RBP) berbasis yurisdiksi berupa insentif dari negara donor melalui Bank Dunia sebesar USD20,9 juta atau sekitar Rp313 miliar. Ini merupakan yang pertama di Indonesia,” jelas Isran Noor. 

 

“Program penurunan emisi melalui dana Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund merupakan bagian dari upaya Kaltim dalam melakukan percepatan pelaksanaan green economy untuk transformasi ekonomi berkelanjutan,” tegas Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini.

 

Pada kesempatan ini, Gubernur Isran Noor didampingi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kaltim Ujang Rachmad dan Staf Khusus Gubernur Bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim Stefi Hakim.

 

Pembicara lainnya yang hadir baik secara daring maupun luring, yaitu Dirjen PPI Kementerian LHK Laksmi Dewanthi, Kepala Sekretariat Joint SDG Fund PBB Lisa Kurbiel, Manager Program UN-REDD Steve Swan dan Head of Central African Forest Initiative (CAFI) Berta Pesti. (her/sul/ky/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation