Kalimantan Timur
Gubernur Jadi Presenter Pertama KIPP 2022

Foto Hudais Tri Putra / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

SAMARINDA - Gubernur Kaltim H Isran Noor menjadi presenter pertama pada presentasi dan wawancara Top. 99 KIPP Tahun 2022. Presentasi dan wawancara garapan Kementerian PANRB itu dilakukan dari Ruang Heart of Borneo secara virtual.

 

Provinsi Kalimantan Timur sendiri mengusung Simpator atau  Sistem Informasi Monitoring Pajak Kendaraan Bermotor untuk bersaing dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun ini.

 

Gubernur Isran mendapat kesempatan memaparkan presentasi  tentang Simpator selama 7 menit. 

 

Setelah itu lanjut dengan tanya jawab selama kurang lebih 13 menit. Tanpa banyak hambatan Gubernur Isran Noor menjawab  lugas semua pertanyaan yang diajukan para juri.

 

"Dua tahun pandemi Covid-19 memang sangat mengganggu. Tapi berkat inovasi Simpator, data penerimaan pajak kendaraan kami masih sangat baik, tetap tumbuh,"  jawab Gubernur ketika ditanya tim juri terkait tingginya piutang pajak kendaraan di banyak provinsi akibat Covid-19.

 

Memperkuat jawabannya, Gubernur kemudian menambahkan inovasi yang diberikan Bapenda Kaltim dan Samsat dalam bentuk relaksasi pajak. 

 

Tak dipungkiri bahwa dua tahun pandemi Covid-19 ekonomi masyarakat dan nasional sangat terganggu. Berbagai pembatasan sosial dilakukan demi mencegah penyebaran Covid-19 semakin luas.

 

"Solusinya kami berikan relaksasi. Semacam diskon Pak. Alhamdulillah sangat efektif dan penerimaan kami tetap tumbuh," jelas Gubernur.

 

Hal yang juga diyakini sangat membantu peningkatan penerimaan pajak kendaraan bermotor ini adalah kemudahan bagi masyarakat untuk membayar kewajiban pajak mereka. 

 

"Masyarakat bisa bayar di Tokopedia, Indomart, Kantor Pos, Samsat Keliling dan banyak lagi inovasi yang memudahkan wajib pajak, baik di perkotaan maupun pinggiran dan pedalaman," ungkap Gubernur lagi meyakinkan.

 

Fakta peningkatan itu sangat nampak lanjut Gubernur dimana dari total pendapatan daerah, 60% berasal dari penerimaan asli daerah (PAD), dimana di antaranya merupakan hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor.

 

"Bukan dari minyak Pak Gubernur?" tanya salah seorang juri.

 

Gubernur tegas menjawab bukan. "Penerimaan kita 60% dari PAD. Kalau minyak itu cuma 30%, dan itu dibagi lagi ke kabupaten dan kota," terang Gubernur lagi.

 

Dengan inovasi yang berdampak langsung terhadap penerimaan daerah, Gubernur berharap Kaltim akan mampu meraih hasil terbaik dalam KIPP tahun ini 

 

Saat presentasi dan wawancara tadi sore, Gubernur Isran Noor didampingi Kepala Badan Pendapatan Daerah Kaltim Hj Ismiati. (sul/ky/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation