Kalimantan Timur
Gubernur Kampanyekan Gerakan Menanam Singkong di Kaltim

SANGKULIRANG  – Dari kawasan pertanian masyarakat Desa Cipta Graha, Kecamatan Kaubun, Kutai Timur, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak melakukan kampanye “Menanam Singkong di Kaltim”. Gerakan ini perlu terus dikampanyekan agar para petani Kaltim semakin tertarik menanam singkong yang potensi ekonominya masih sangat terbuka.
“Mulai hari ini saya akan terus kampanyekan  gerakan menanam singkong di seluruh wilayah Kaltim. Potensi pengembangan industri singkong menjadi berbagai produk olahan ini masih sangat terbuka dan tentu ini akan menguntungkan petani,” kata Awang Faroek saat melakukan penanaman singkong gajah bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Timur Ismunandar dalam kunjungan kerja di Kutai Timur, Selasa (2/7).
Awang Faroek menyebutkan, sejumlah pengusaha dari Korea Selatan sudah mengungkapkan ketertarikan untuk melakukan investasi dalam pengembangan singkong di Kaltim.  Selain akan berinvestasi dalam penanaman dan pengembangan industri pengolahan singkong, para pengusaha Korea Selatan itupun siap membeli ampas singkong dengan jumlah sekitar 5.000 ton setiap bulan dengan harga perton 1.200 US Dolar.
Perusahaan Korea Selatan yang tertarik untuk melakukan investasi dalam pengembangan singkong dan pembelian ampassingkong itu adalah Daega Trading & Steel Co,Ltd.
Gubernur meyakinkan, bahwa petani Kaltim tidak akan rugi dengan menanam singkong. Sebab lanjut Awang, ada banyak manfaat yang bisa dikelola dari hasil tanam singkong. Diantaranya, singkong dapat diolah menjadi bahan pembuatan komestik, bio ethanol (bio diesel), selain untuk pemenuhan kebutuhan pangan.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kaltim H Ibrahim menjelaskan, di lokasi tanam singkong yang dilakukan oleh Gubernur Awang Faroek tersebut juga diberikan bantuan bibit singkong untuk 10 hektare lahan.
“Bantuan bibit yang berikan ini adalah bibit singkong gajah yang produksinya perhektare bisa mencapai 200 ton. Satu bibit singkong bisa dihasilkan sampai 25 kilogram dalam umur tanam 9 hingga 10 bulan. Jadi penanaman singkong ini memang sangat prospektif,” tegas Ibrahim.
Ibrahim menjelaskan, di Kaltim pengembangan singkong    gajah ini sudah dilakukan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Nunukan. Masyarakat di sejumlah kota seperti di Balikpapan dan Samarinda juga melakukan pengembangan penanaman singkong. Setelah kampanye ini diharapkan, para petani Kaltim tidak ragu lagi menanam singkong.
Sebagai tindak lanjut dari kampanye gerakan menanam singkong ini,rencananya dalam waktu dekat ini, Dinas Pertanian Kaltim bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas  Mulawarman akan melaksanakan diskusi untuk mengupas tuntas permasalahan dan peluang pasar singkong di Kaltim.
“Intinya kita ingin terus melakukan pengembangan pertanian modern di Kalimantan Timur yang muara akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat,” kata Ibrahim. (sul/hmsprov)

//Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, H Ibrahim menanam singkong gajah, sebagai bentuk  kampanye untuk menggalakan gerakan "Menanam Singkong di Kaltim”.(johan/humasprov kaltim)


 

Berita Terkait
Government Public Relation