SAMARINDA – Pemerintah bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya mempersiapkan generasi berkualitas. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan program Keluarga Berencana.
“Kita harus mempersiapkan generasi berkualitas. Diawali dengan terbentuknya generasi berencana (Genre) yang mampu merencanakan masa perkawinannya, sehingga saat memasuki masa berkeluarga sudah siap secara fisik dan mentalnya,” kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak pada Workshop Eagle Junior Documentary Award 2013 di Aula Rumah Jabatan Walikota Samarinda, Rabu (3/4).
Bahkan lanjut Awang, dengan kemampuan perencanaan yang dimiliki sudah dapat memperhitungkan kemapanan dalam kehidupan berumah tangga. Terutama sudah menargetkan dua anak cukup.
Menurut dia, selama ini masih banyak masyarakat yang beranggapan banyak anak banyak rejeki. Karenanya, pola pikir (mindset) masyarakat ini harus diubah melalui paradigma remaja sebagai generasi penerus.
Remaja bersama teman sebaya hendaknya memiliki semangat melakukan perubahan terhadap cara pandang kehidupan berumah tangga bukan sekedar terbentuknya keluarga tetapi tercipta keluarga bahagia, sejahtera dan mandiri serta berkualitas.
“Karena hanya dengan anak dua maka beban keluarga lebih ringan bahkan dapat lebih fokus baik untuk biaya pendidikan maupun kesehatan, terutama kasih sayang. Sehingga akan menjadi keluarga mandiri, sejahtera dan bahagia menuju keluarga berkualitas,” jelas Awang.
Ditambahkan, pada 2020-2030 memasuki masa bonus demografi diharapkan Indonesia khususnya Kaltim tidak saja kuantitas penduduk yang diperhatikan tetapi kualitas lebih diprioritaskan atau penduduk yang berdaya saing tinggi.
“Saya setuju kalau pendidikan tentang seksologi atau kesehatan reproduksi sudah diberikan pada masa pendidikan di sekolah. Sehingga, siswa sekolah atau remaja sudah mengenal tentang diri dan langkah apa yang harus dipersiapkan (direncanakan) sebelum berumahtangga,” harap Awang faroek Ishak.
Sementara itu Direktur Jenderal Advokasi dan Konsultasi Informasi Edukasi BKKBN Yunus Patriawan Noya mengemukakan usai remaja merupakan masa kritis seseorang untuk menginjak pada masa perkawinana.
“Karenanya, Pusat Informasi Konsultasi Remaja (PIK-R) yang merupakan wadah program kesehatan reproduksi yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja sangat penting dan hendaknya sudah terbentuk sejak di sekolah, sehingga remaja sudah mengetahui pentingnya persiapan usia perkawinan atas dasar kesehatan repsoduksi,” ujarnya.
Workshop Eagle Junior Documentary Award 2013 merupakan rangkaian kerjasama BKKBN dengan Metro TV untuk lomba pembuatan film dokumenter tentang remaja (Genre) dan KB. Tampak hadir Walikota Samarinda H Syaharie Ja’ang dan Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Jufri Yasin serta Direktur Metro TV Jakarta Endang.(yans/hmsprov).
///Foto : Gubernur Awang Faroek Ishak (tengah), Dirjen Advokasi KIE Yunus Noya dan Walikota Syaharie Ja’ang serta Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Jufri Yasin bersama Duta GenRe Kaltim.(masdiansyah/humasprov kaltim)
30 Juli 2013 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
16 April 2014 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
16 April 2014 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
05 Juni 2013 Jam 00:00:00
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
28 Juni 2019 Jam 23:07:38
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
06 Juli 2022 Jam 12:57:10
Wakil Gubernur Kaltim
06 Juli 2022 Jam 12:39:07
Ibu Kota Negara
06 Juli 2022 Jam 12:29:29
Ibu Kota Negara
06 Juli 2022 Jam 12:23:35
Informasi dan Komunikasi
06 Juli 2022 Jam 12:20:41
Ibu Kota Negara
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
04 November 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
23 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
18 Februari 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
08 Desember 2020 Jam 22:04:34
Kegiatan Pemerintah
15 Februari 2022 Jam 18:17:58
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian