SAMARINDA - Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II merupakan rumah sakit pertama di dunia yang didesain beralas ponton. Rumah sakit terapung menyulap kontener menjadi puluhan ruang-ruang perawatan. Bukan cuma itu, di rumah sakit ini juga terdapat ruang operasi, ruang inap serta ruang-ruang poli layaknya rumah sakit di darat. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sementara pelayanan kepada masyarakat harus diutamakan khususnya pelayanan kesehatan. Oleh karena itu kehadiran sarana RS Apung Nusa Waluya II sangat membantu dalam pelayanan kesehatan dari pulau ke pulau.
Menurut Faroek kehadiran rumah sakit seperti ini sangat dibutuhkan, tidak hanya antarpulau tetapi juga Kaltim yang memiliki beberapa kepulauan tujuan destinasi wisata di Kabupaten Berau seperti Pulau Derawan dan pulau lainnya. "Bukan hanya itu, Kaltim juga memiliki Sungai Mahakam dimana sepanjang sungai tersebut dihuni masyarakat dari beberapa kabupaten. Keberadaan rumah sakit terapung semacam ini tentu sangat diperlukan. Khususnya puskesmas di pedalaman yang harus merujuk pasiennya untuk penanganan dokter spesialis. Bisa merujuk ke rumah sakit seperti ini," kata Faroek saat berdialog dengan pendiri Yayasan doctorShare Dr A. Lie Darmawan, Selasa (1/5).
Dalam kesempatan tersebut Faroek minta kepada A. Lie Darmawan tidak saja membuat rumah sakit apung antarpulau, tetapi juga bisa mendesain kapal yang bisa melewati jembatan untuk melayani masyarakat pedalaman dan perbatasan di Kaltim. "Tolong sampaikan saran saya kepada pemilik kapal, karena Kaltim juga memerlukan pelayanan rumah sakit serupa ini yang dapat melayani masyarakat pedalaman dan perbatasan," pesan Faroek.
RSA Nusa Waluya II bertingkat tiga. Kapal ini berangkat dari Balikppan dan tiba di Samarinda untuk menjemput pasien dari Puskesmas Muara Kaman. Namun karena air pasang sehingga tidak bisa melewati Jembatan Mahakam, dan bersandar di Pelabuhan Pemprov di depan Kantor Gubernur Kaltim.
Melihat kapal ini bersandar, sepulang dari memimpin peringatan Hari Buruh Internasional, kemarin, Gubernur Awang Faroek didampingi Pj Sekprov Kaltim Hj Meiliana dan Kadis Kesehatan dr Rini Retno Sukesi serta Plh Asisten I Setdapprov Kaltim HM Sa'bani memutuskan 'mampir' ke rumah sakit terapung yang rencanananya diresmikan Presiden Joko Widodo, Juli mendatang di Ambon.
Gubernur Faroek diterima pendiri Yayasan doctorShare Dr A. Lie Darmawan beserta dokter dan kru RSA Nusa Waluya II yang langsung melakukan peninjauan dari kamar ke kamar termasuk kamar operasi, kamar rawat inap yang jumlah tempat tidurnya sebanyak 20 unit. Sebelumnya mereka berhasil melakukan operasi kepada pasien dari Kecamatan Muara Kaman. Rumah sakit ini juga dilengkapi 20 dokter spesialis dan dokter umum. (mar/sul/humasprov)
10 September 2019 Jam 23:47:51
Kesehatan
20 Juni 2020 Jam 14:23:28
Kesehatan
10 Januari 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
22 Maret 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
13 April 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
09 Desember 2022 Jam 20:59:45
Kesehatan
07 Desember 2023 Jam 20:44:10
Gubernur Kaltim
07 Desember 2023 Jam 20:08:51
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Desember 2023 Jam 21:22:29
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
28 Juni 2022 Jam 07:25:49
Lingkungan Hidup
27 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Mei 2021 Jam 20:27:33
Perkebunan
16 Januari 2020 Jam 14:08:11
Perhubungan
03 September 2018 Jam 20:10:08
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak