Kalimantan Timur
Gubernur Minta Petani Lebih Gigih Kelola Tanah

Untuk Kedaulatan Pangan Nasional dan Swasembada Beras di Kaltim

SAMARINDA- Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengajak para petani untuk lebih gigih mengelola tanah pertanian mereka dan tidak mudah tergoda dengan tawaran alih fungsi lahan, terutama dari perusahaan-perusahaan tambang di sekitar mereka. Gubernur berjanji akan memberikan perhatian yang jauh lebih besar kepada petani melalui alokasi dana APBD yang lebih besar untuk sektor pertanian.Penegasan Gubernur Awang Faroek tersebut disampaikan saat digelar
"Temu Masyarakat dengan Gubernur Awang Faroek Ishak" dengan tajuk utama pengembangan padi menggunakan sistem rice  intensification (SRI) di Desa Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Ahad kemarin (17/11).  
Pada pertemuan yang digagas oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim tersebut, Gubernur Awang Faroek memang tidak sempat hadir di lokasi, namun masyarakat tetap dapat melakukan tanya jawab dengan gubernur, melalui saluran telepon.
Masyarakat Karang Tunggal dan sekitarnya pun nampak sangat gembira karena dapat berkomunikasi  dan menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada orang nomor satu Kaltim tersebut.  
"Bersama 12 gubernur di Indonesia, saya sudah membuat komitmen di depan bapak presiden untuk mendukung pencapaian kedaulatan pangan nasional. Karena itu, saya sangat berharap agar pertanian di Kaltim mampu memberikan kontribusi yang sifnifikan dalam upaya mencapai kedaulatan pangan nasional tersebut," kata Gubernur Awang Faroek melalui saluran telepon.
Bukan sekedar komitmen, Gubernur Awang Faroek memastikan bahwa perhatian kepada para petani akan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Salah satu dukungan nyata yang akan diberikan Pemprov Kaltim adalah meningkatkan alokasi dana pertanian dalam APBD Kaltim 2014.
Peningkatan jumlah alokasi APBD tersebut akan digunakan untuk membantu para petani dalam bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia petani dan para tenaga penyuluh, bantuan bibit dan pupuk, bantuan alat-alat mesin pertanian, saluran irigasi pertanian, jalan usaha tani dan lain sebagainya.    
"Tahun 2014 kita akan alokasikan dana yang lebih besar untuk sektor pertanian. Manfaatkan ini dengan sebaik-baiknya, sebab masa depan kita sesungguhnya ada di sektor pertanian. Jangan mudah tergoda dengan tawaran-tawaran untuk alih fungsi lahan," seru Awang Faroek.
Setelah komitmen nyata yang ditunjukkan pemerintah melalui berbagai program pro rakyat di bidang pertanian, Gubernur Awang Faroek mengajak para petani untuk bersama-sama pemerintah mewujudkan swasembada beras di Kaltim dan memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian ketahanan pangan nasional.
Swasembada beras harus dicapai sebab pertumbuhan jumlah penduduk tidak berjalan selaras dengan jumlah luas lahan pertanian yang tergerus akibat alih fungsi lahan. Konsumsi beras semakin meningkat setiap tahun, sementara jumlah lahan tersedia untuk pertanian semakin berkurang akibat alih fungsi lahan.  
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kaltim H Ibrahim yang menjadi salah seorang nara sumber dalamtemu masyarakat tersebut menegaskan bahwa Pemprov Kaltim akan terus memberikan dukungan demi kemajuan petani dalam upaya mencapai swasembada beras di Kaltim.
"Kami akan terus menyiapkan program-program terbaik bagi petani. Jika ada usulan, silahkan sampaikan melalui kabupaten dan tembuskan kepada kami. Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus," seru Ibrahim spontan disambut aplaus petani.
Ibrahim juga memberikan dukungan serius terhadap pengembangan padi melalui simtem rice intencifikation atau SRI yang dinilai lebih efektif dan efisien dari sisi pendanaan, waktu dan tenaga. Pola ini akan dikembangkan di seluruh Kaltim dan Kaltara.
Salah seorang petani, Wagiran, mewakili para petani Karang Tunggal dan sekitarnya, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan binaan Pemprov Kaltim selama ini. Bantuan pemerintah selama ini, diakuinya telah memberikan pengaruh sangat besar terhadap peningkatan produksi pertanian khususnya beras di kawasan tersebut.
Kecamatan Tenggarong Seberang saat ini telah memberikan kontribusi tidak kurang dari 70 persen produksi beras di Kutai Kartanegara. Sedangkan Kutai Kartanegara sendiri memberi kontribusi sekitar 40 persen produksi beras di Kaltim.
Temu masyarakat juga dihadiri Staf Ahli Gubernur Bidang Pertanian dan Sumber Daya Alam, Rudy T Koesnandar dan Camat Tenggarong Seberang, Totok Sunarto dan ratusan warga Desa Karang Tunggal dan beberapa desa lain di sekitarnya.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penanaman padi dengan pola SRI, yakni satu lubang satu bibit padi. Cara ini terbukti lebih menguntungkan, efektif dan lebih efisien. (sul/hmsprov)

//Foto Kepala Dinas Pertanian Kaltim H Ibrahim (keempat dari kanan) bersama para petani penerima bantuan. (samsul/humasprov kaltim).


 

Berita Terkait
Government Public Relation