Kalimantan Timur
Gubernur Siap Paparan di Forum GCF tentang Perlindungan Hutan di Kaltim

Audensi Ketua Dewan Daerah Perubahan Iklim Kaltim (DDPI) Kaltim Daddy Ruchiyat didampingi Manajer Program Senior The Nature Conservancy (TNC) Kaltim Niel Makinuddin di Ruang Rapat Gubernur Kaltim (rian/humasprovkaltim)

SAMARINDA - Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor dipastikan siap menghadiri pertemuan tahunan Governors' Climate and Forest Task Force (GCF) Task Force 2019 yang digelar 30 April-3 Mei 2019 di Caquieta Columbia. Kehadiran Gubernur Isran Noor merupakan salah satu anggota dari Forum GCF. Dalam pertemuan tahunan ini setiap Gubernur yang menjadi anggota menyampaikan progres kemajuan yang telah dicapai selama satu tahun sebelumnya dalam hal perlindungan terhadap hutan-hutan alam di Kaltim.

"Di Columbia nanti Gubernur Isran akan menyampaikan laporan bagaimana Kaltim menyiapkan program-program perlindungan terhadap hutan-hutan alam di Kaltim," kata Ketua Dewan Daerah Perubahan Iklim Kaltim (DDPI) Kaltim Daddy Ruchiyat didampingi Manajer Program Senior The Nature Conservancy (TNC) Kaltim Niel Makinuddin di Ruang Rapat Gubernur Kaltim, Senin (22/4/2019).

Daddy mengatakan Kaltim memiliki komitmen menjadi Provinsi Hijau sejak 2009 dengan kerangka kerja Kaltim Green. Menuju Kaltim Green tentu banyak yang diperlukan. Mulai dari kebijakan terhadap perlindungan lingkungan hidup. Pedoman-pedoman pembangunan hijau. Membangun kelembagaan dalam mengelola pembangunan hijau hingga menjalin kemitraan antar intansi pemerintah maupun swasta.

Termasuk penetapan dasar hukum atau peraturan daerah untuk dua masterplan. Yaitu pembangunan ekonomi hijau dan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. "Adanya kesiapan yang telah dibangun Kaltim saat ini. Maka pemerintah Indonesia memilih Kaltim untuk melaksanakan program pembangunan rendah emisi dan pengurangan emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) yang dikelola Bank Dunia. Ini adalah program satu-satunya di Indonesia yang dipercayakan kepada Kaltim," jelasnya.

Karena itu, Gubernur Isran Noor siap memaparkan bagaimana cara Kaltim melaksanakan program pembangunan rendah emisi dan pengurangan emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) yang dikelola Bank Dunia dihadapan anggota GCF Task Force dunia. Komitmen Kaltim terhadap program ini dalam mendukung daerah menuju pembangunan rendah emisi dan pengurangan emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+). Rencana gerakan dimulai sejak 2020 hingga 2024.

"Tahun ini kita sudah melaksanakan rencana program penurunan emisinya dan ditandatangani perjanjian kesepakatan pembayaran pelaksanaan program yang dibiayai Bank Dunia," jelasnya. (jay/her/yans/humasprovkaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation