Kalimantan Timur
Gubernur Tinjau Pembangunan Pabrik Pupuk Kaltim 5

 

 

Bulan Juli Siap Beroperasi

 

SAMARINDA – Pembangunan Pabrik Pupuk Kaltim5 terus dilakukan dan ditargetkan pada Juli tahun ini siap diresmikan dan beroperasi untuk menghasilkan pupuk urea terbesar di asia tenggara bahkan di dunia.

Hal itu mengemuka saat Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak  bersama rombongan meninjau perkembangan pembangunan Pabrik Pupuk Kaltim 5 di Kota Bontang, Senin, (1/6). 

Dalam kesempatan itu, Awang Faroek,   mengatakan sukses pengembangan sejumlah  industri di Kota Bontang maupun di daerah lain di Kaltim merupakan hasil kerjasama dan tanggungjawab  semua pihak, terutama seluruh warga Kaltim.

"Saya minta seluruh masyarakat Kaltim umumnya dan Kota Bontang khususnya,  menjaga kemanan dan ketertiban dan  situasi yang kondusif. Yang sudah bagus kita mempertahankan dan  kalau bisa terus ditingkatkan untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.

Awang  mengharapkan, pada Juli mendatang Presiden Jokowi berkenan datang ke Kaltim untuk meresmikan Pabrik Pupuk Kaltim 5 dan itu artinya siap beroperasi penuh, karena saat ini   masih dalam tahap uji coba.

Keberadaan Bontang sebagai kota industri  harus terus dijaga, karena tidak banyak kota di Indonesia seperti Bontang,  hal itu  tidak hanya sebagai dibanggakan masyarakat Kaltim tetapi juga kebanggaan nasional.

Dia mengatakan Kepres Nomor 1 tahun 2010, telah  menetapkan ada dua klaster industri di Kaltim, yaitu Klaster Industri berbasis gas dan  kondensat di Kota Botang dan Klaster Industri Berbasis Oleochemical di Maloy Kutai Timur, menjadikan Kaltim sebagai salah satu provinsi penghasil minyak sawit (crude palm oil/CPO) terbesar di Indonesia.

"Karena itu mari kita bersama-sama untuk mendukung semua klaster yang ada terutama terkait soal pengamanan. Dalam hal ini  khususnya dukungan TNI/Polri serta seluruh pemangku kepentingan," kata Awang Faroek Ishak, didampingi Wali Kota Bontang Adi Dharma, saat peninjauan.

Awang menjelaskan,  dia masih diingat, ketika Loksumawe menjadi kota industri, tetapi sekarang gasnya habis. Hal  itu tentunya tidak diinginkan untuk Kota Bontang. Karena itu kebijakan pemerintah sekarang ini bagaimana bisa menyelamatkan sumber daya alam agar tetap terjaga dengan baik.

"Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di Kota Bontang tentu perlu dukungan dari Wali Kota Bontang berseta jajaranya, serta seluruh pemangku kepentingan di Kaltim,"ujarnya.

 Dia mengatakan  mendukung dan menyukseskan gerakan penyelamatan SDA,  pada 10 April yang lalu, Pemprov Kaltim telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 17 tahun 2015, tentang Penataan Pemberian Ijin dan Non Perijinan serta Penyempurnaan Tata Kelola Perijinan di Sektor Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan Kelapa Sawit.

Isinya antara lain, pengembangan sistem data dan informasi yang terintegrasi, sehingga  semua perusahaan dan  investor di bidang pertambangan, kehutanan dan perkebunan serta investasi lainnya kantor pusatnya harus berada di Kaltim.

"Tidak  ada lagi kantor-kantor perusahaan pengelola SDA berada  di Jakarta atau bahkan di luar Kaltim bahkan luar negeri," tegas Awang.

Sebelumnya, Yakob Tarigan  sebagai  Projeck Manager Kaltim 5  mengatakan, Pabrik Pupuk Kaltim 5 segera beroperasi dan segera melakukan tahap uji coba. "Kita targetkan minggu depan sudah bisa diuji coba," kata Yakob, disela-sela peninjauan.  

Yakob juga mengatakan pendirian Pabrik Pupuk Kaltim 5 ini akan menambah produksi pupuk yang cukup signifikan dan tercatat sebagai produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara. Hal itu akan menjadi kebanggaan tersendiri bukan saja bagi masyarakat Kaltim dan Indonesia. (mar/sul/es/hmsprov).

///FOTO : Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak (kiri) didampingi Walikota Bontang Adi Darma meninjau perkembangan pembangunan Pabrik Pupuk Kaltim 5.(johan/humasprov)

 

 

Berita Terkait
Government Public Relation