Kalimantan Timur
Gubernur: Warga Sulawesi Diimbau Tingkatkan Solidaritas
Semalam di Sulawesi
 
SAMARINDA - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengimbau agar seluruh warga Sulawesi di Kaltim meningkatkan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi mendekati pesta demokrasi, pemilihan gubernur 10 September mendatang maupun pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014.  Warga Sulawesi di daerah ini diminta turut menyukseskan pesta demokrasi rakyat dengan menjaga stabilitas keamanan daerah.  
“Kaltim adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan kita mengetahui bahwa berbagai suku bangsa ada di sini. Saya mengimbau agar seluruh warga Sulawesi meningkatkan solidaritas dan membangun kedamaian agar pesta demokrasi yang akan segera kita laksanakan berjalan aman dan lancar,” kata Awang Faroek Ishak ketika memberikan arahan dihadapan ribuan warga Sulawesi, pada malam Silaturahmi Warga Sulawesi di Kaltim, dengan tajuk “Semalam di Sulawesi” di Gor Segiri Samarinda, Selasa malam (20/8). 
Kaltim kata Awang, adalah Indonesia Mini. Semua suku bangsa ada di sini. Bahkan dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, etnis dari Sulawesi  menduduki jumlah kedua terbesar, setelah warga dari Jawa. 
Karena itu, sambung Awang, bagi semua suku bangsa yang datang ke Kaltim, termasuk dari Sulawesi dapat memberikan kebanggaan bagi daerah ini, dengan prinsip di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung.  
“Itulah prinsip kita semua. Kita bersaudara, saling kasih mengasihi. Yang pendatang menghormati budaya daerah, Kutai dan Dayak. Begitu pula sebaliknya masyarakat setempat menghargai warga yang datang ke Kaltim,” pesan gubernur.  
Melalui solidaritas yang tinggi, Awang juga berharap pembangunan di Kaltim akan  meningkat.  Apalagi dalam lima tahun terakhir ini program pembangunan daerah telah memberikan kemajuan pesat bagi pertumbuhan ekonomi daerah ini. Warga Sulawesi juga telah memberikan sumbangsih sangat besar terhadap kemajuan daerah.    
Dalam kegiatan tersebut, Awang Faroek Ishak sempat dipasangkan songkok Bone, jas hitam dan sarung Sulawesi dari sejumlah tokoh Sulawesi di Kaltim, salah satunya Waris Husein. Hal ini menjadi symbol bahwa Gubernur Awang Faroek mampu mengemban amanah dengan baik dan mencerminkan diri sebagai pemimpin yang sukses membangun daerah ini. 
Gubernur Awang Faroek juga diminta memainkan alat musik tradisional, kecapi yang merupakan alat musik asal Sulawesi. Gubernur Awang Faroek bukan hanya pemimpin yang mampu membawa daerah ini lebih maju, tetapi juga sangat dihargai karena kecintaannya  terhadap seni budaya tradisional.
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Kaltim non aktif H Mukmin Faisyal dan Ketua Sementara DPRD Kaltim H Syahrun, Plt Sekprov Kaltim H Rusmadi, sejumlah Anggota DPRD Kaltim dan tokoh masyarakat Sulawesi di Kaltim.(jay/hmsprov).
 
///Foto : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak bersama Ketua DPRD non aktif Mukmin Faisal memainkan alat musik Kecapi saat menghadiri silaturahmi warga Sulawesi di Kaltim dengan tajuk “Semalam di Sulawesi”.(norjaya/humasprov kaltim)
 
 
Berita Terkait
Government Public Relation