Antara Penomena Alam dan Kelestarian Lingkungan
PUKUL 07.00 Speedboat berkekuatan 200PK dengan motoris Edi warga Kota Bangun mulai membawa saya dan tujuh penumpang lainnya menuju Kecamatan Penyinggahan, guna mengikuti road show yang dilakukan Disperindagkop dan UMKM Kaltim ke Hulu Mahakam.
Road show ke Hulu Mahakam yang saya ikuti bersama rombongan rekan-rekan jurnalis rencana menyusuri tiga kecamatan, di mulai dari Kecamatan Kota Bangun Kukar, Kecamatan Penyinggahan Kubar, Muara Pahu dan Melak.
Sekitar satu jam tak terasa speed yang kami tumpangi telah mengarungi pesisir Hulu Sungai Mahakam. Asyik dengan menikmati indahnya panorama alam yang ada di pesisir Hulu Mahakam ditambah angin sungai yang berhembus kencang membuat seluruh penumpang speed yang dipandu Edi menikmati perjalanan via sungai terasa nyaman.
Tiba melintasi pesisir Kecamatan Muara Muntai Kutai Kartanegara, tepat pukul 08.00 jarum jam di tangan saya mengarah. Tersentak speed boat yang kami tumpangi berhenti secara tiba-tiba.
“Ada apa Mas Edi,” ucap teman-teman jurnalis yang ikut dalam rombongan, yang diikuti antara lain wartawan TVRI Kaltim, RRI Samarinda, Bisnis Indonesia dan Penyaji Berita Humas dan Protokol Setprov Kaltim.
“Jangan ribut mas, ada pesut lagi timbul,” ucap Edi kepada rekan-rekan jurnalis. Tanpa aba-aba, rekan-rekan jurnalis pun ketika itu dengan sigap melihat panorama alam yang indah dari pesisir Hulu Sungai Mahakam seiring kurang baiknya kelestarian lingkungan di daerah tersebut. Karena banyaknya erosi yang terjadi akibat tambang batu bara yang kurang tertata dengan baik oleh perusahaan tambang.
Kamera visual dan foto rekan-rekan jurnalis pun langsung mengarah di tengah Sungai Mahakam yang kami lintasi, seiring derasnya arus dari Hulu Mahakam. Begitu juga saya tidak ingin menyia-nyiakan panorama alam yang tak biasa rakyat Kaltim jumpai. Yang konon kabarnya Pesut Mahakam dikatakan sudah punah, namun kabar itu tak terbukti, Pesut Mahakam yang juga menjadi maskot dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Kaltim 2008 masih ada di Hulu Mahakam Kalimantan Timur (Kaltim).
Jika dihitung, mungkin bisa dihitung dengan jari tangan Pesut Mahakam yang menampakkan habitatnya di permukaan bersamaan dengan derasnya air mengalir. Ada lebih enam ekor Pesut Mahakam yang kami lihat dan tentu ini diabadikan melalui kamera visual dan foto rekan-rekan jurnalis. Di mana, tentu tidak semua masyarakat Kaltim akan menjumpainya.
Sekitar 10 menit kami menyaksikan panorama alam tersebut, tampak Ikan Pesut Mahakam saling berlawanan ada yang ke hulu dan ada yang ke hilir menampakan habitatnya di permukaan.
Memang, sebelum kami melihat, motoris speed boat Edi, telah mengetahui jika ada Ikan Pesut Mahakam timbul di permukaan air. Sekitar 300 meter dari lokasi timbulnya pesut, mesin speed di non aktifkan. Sehingga suara mesin pun tak terdengar pesut yang lagi timbul.
“Baru ini saya melihat. Selama puluhan tahun menjadi wartawan, baru ini saya melihat langsung. Padahal, 2008 lalu, bersama rekan-rekan Jurnalis di Samarinda, kami mencoba mencari tahu bagaimana bentuk Pesut yang sebenarnya, untuk digunakan sebagai tampilan maskot PON, tetapi tak juga menemukan. Alhamdulillah baru ini bisa lihat nyata. Sungguh luar biasa,” jelas Wartawan TVRI Kaltim Haryoto ketika berbincang usai mengabadikan panorama alam di Hulu Sungai Mahakam.
Setelah mengabadikan dan melihat langsung Pesut Mahakam, motoris Speed Boat Edi kembali menancap gas untuk melanjutkan perjalan hingga kami sampai di Kecamatan Penyinggahan dan dilanjutkan ke Muara Pahu dan berakhir di Melak Kutai Barat.
Timbulnya Pesut Mahakam terkadang menjadi panorama alam tersendiri yang konon dikatakan masyarakat bisa membawa tanda-tanda, jika timbulnya mengarah dari hulu ke hilir, maka tidak lama lagi akan terjadi banjir besar. Tetapi, itu hanya kabar.
“Biasanya kalau Pesut timbul dan arahnya dari hulu ke hilir, bisa ada banjir besar. Nah kalau ada yang timbulnya dari hilir ke hulu, itu saya nade tahu (tidak tahu),” ucap ibu muda di Penyinggahan yang enggan disebut namanya.
Setelah melihat secara jelas keberadaan Pesut tersebut, saya menilai bahwa Pesut Mahakam masih ada dan habitatnya ada di Hulu Mahakam seiring terus ditingkatkannya kelestarian lingkungan di Pesisir Hulu Mahakam, sehingga habitat tersebut tidak punah. Bahkan, ini bisa menjadi obyek wisata masyarakat Kaltim dalam menyusuri Hulu Sungai Mahakam. Semoga bisa melihat lagi.(m morjaya/hmsprov)
//Foto: MASKOT KALTIM. Pesut Mahakam tampak timbul di permukaan Hulu Sungai Mahakam, tepatnya di wilayah Pesisir Kecamatan Muara Muntai Kutai Kartanegara. (norjaya/humasprov kaltim).
01 April 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
24 Oktober 2019 Jam 07:56:05
Lingkungan Hidup
14 November 2020 Jam 12:13:03
Lingkungan Hidup
23 Juli 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
19 September 2020 Jam 18:13:18
Lingkungan Hidup
25 September 2019 Jam 20:40:30
Lingkungan Hidup
11 Desember 2023 Jam 00:04:16
Gubernur Kaltim
10 Desember 2023 Jam 00:01:40
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
03 Mei 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
17 Juli 2019 Jam 21:09:31
Pertanian dan Ketahanan Pangan
03 April 2023 Jam 20:46:02
Wakil Gubernur Kaltim
23 November 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
30 Juli 2019 Jam 09:46:50
Kegiatan Silaturahmi