Kalimantan Timur
Halal Bihalal Gabungan MUI dan Forum Kebangsaan

Bere Ali: Momentum Tingkatkan Tali Persaudaraan

SAMARINDA-Masih suasana Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kaltim dan Forum Kebangsaan Provinsi Kaltim mengadakan acara Halal Bihalal sebagai upaya meningkatkan tali persaudaraan, ukhuwah Islamiyah.

Asisten Adsministrasi Umum Setdaprov Kaltim H Bere Ali mewakili Gubernur Kaltim mengatakan kegiatan halal Bihalal MUI dan Forum Kebangsaan ini sangat penting, khususnya dalam upaya kita meningkatkan tali persaudaraan, ukhuwah Islamiyah dan membangun hubungan baik anatara Ulama dan Umaro (Pemerintah), serta dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan umat Islam dan umnat beragama di Provinsi Kaltim pada umumnya.

"dengan momentum yang sangat berharga ini, umat Islam dengan bimbingan para alim ulama, akan mendapat pencerahan yang lebih baik, baik dalam kehidupan beragama maupun kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Bere Ali pada acara halal bihalal MUI dan Forum Kebangsaan yang digelar di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Minggu (8/7).

Untuk itu,  lanjut Bere Ali, para alim ulama harus menjadi pelopor terdepan dalam pembinaan dan menggugah kesadaran umat, agar umat dapat terselamatkan, senantiasa berada pada jalur yang benar, dalam lindungan dan keridhaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.

" Begityu pula dengan Forum Kebangsaan, akan semakin terjalin kokoh hubungan persaudaraan, toleransi saling menghormati dan menghargai seluruh komponen bangsa dalam bingkai Negara Keatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.

Dikatakan,  Reformasi membuat negara  semakin terbuka dan demokratis, namun kebebasan yang ada sering dimaknai dengan berbagai perilaku yang kadang-kadang berseberangan dengan Pancasila, dan norma, adat dan budaya sehingga menyebabkan tidak jarang pula terjadi permusuhan dan pertikaian sesama anak bangsa, tindakan teror dan bahkan ada yang ingin memisahkan (disintegrasi bangsa) melepaskan daerahnya dari NKRI.

"Selain itu, diabaikannya Pancasila dan merosotnya jiwa kebangsaan tersebut juga dapat kita lihat melalui munculnya perilaku yang lebih menonjolkan kepentingan  kelompok dan golongan, me-nguatnya semangat primordialisme, mengemukanya gejala pemaksaan kehendak dari golongan mayoritas terhadap minoritas," kata Bere Ali.

Menurutnya, semuaharus kembali berusaha merajutkan keaneka-ragaman dan perbedaan bangsa menjadi sebuah renda persatuan yang indah dan mempesona. Sehingga negeri kepulauan ini dapat tampak bagai sebuah taman bunga yang asri, yang memberikan keteduhan dan kenyamanan kepada semua orang, justru karena keragamannya (Bhin-neka Tunggal Ika), berbeda-beda namun tetap satu jua.

" Dalam konteks ini pula, kita  memandang betapa pentingnya upaya meningkatkan keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memperkokoh wawasan kebangsaan yang dimulai dari dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan bangsa kita," kata Bere Ali.(mar/sul/ri/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation