Kalimantan Timur
Hingga Agustus 2013 Ditemukan 675 Pengidap HIV/AIDS

SAMARINDA - Jumlah pengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS di Kaltim dikhawatirkan terus meningkat.   Secara kumulatif,  sejak  1993 hingga saat ini sudah ditemukan tidak kurang dari 3.069 kasus pengidap HIV dan 998 diantaranya telah menjadi penderita AIDS dan 424 orang telah meninggal dunia.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Kaltim, H Farid Wadjdy saat menghadiri peringatan Hari AIDS yang berlangusng di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (2/12)
Penyebaran HIV/AIDS  masih sangat mungkin terjadi mengingat jumlah lokalisasi dan jumlah  Wanita Pekerja Seks (WPS) setiap tahun terus mengalami peningkatan.  Berdasarkan data Dinas Kesehatan  Kaltim, saat ini tercatat 59 lokalisasi dengan jumlah WPS mencapai 11.550 orang.
"Data dari RSUD AW Syahranie  Samarinda saja misalnya, sampai dengan Agustus 2013,  ditemukan sebanyak 675 pengidap HIV dan AIDS. Dari jumlah itu terbanyak berasal dari para pekerja swasta yaitu sebanyak 390 orang,  disusul ibu rumah tangga (IRT) 130 orang atau 23,30 persen," ujar Farid Wadjdy.  
Mencegah berkembangnya penyakit ganas tersebut, pemerintah terus melakukan berbagai upaya penanggulangan dan pencegahan penyebaran HIV dan AIDS di Kaltim. Upaya melibatkan koordinasi kementerian terkait, sektor, instansi, lembaga pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga donor maupun kelompok masyarakat peduli AIDS sesuai dengan tugas  pokok masing-masing.
"Saat ini upaya-upaya tersebut masih perlu ditingkatkan. Karena itu, diharapkan kegiatan Hari AIDS Sedunia tahun 2013 ini, dilakukan oleh berbagai sektor terkait secara komprehensif terpadu dan berkesinambungan," pesan Farid.   
Tentunya sudah menjadi komitmen bersama, penyakit ini harus dicegah dan dilawan karena  tidak hanya membebani kehidupan seseorang atau kehidupan masing-masing keluarga, tetapi akan membebani dan menggerogoti seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat dan bangsa.   
"Tugas memeranggi penyakit HIV/AIDS memerlukan dedikasi, keuletan, empati dan rasa kemanusiaan yang kuat dan mendalam bagi mereka yang peduli dan bersedia mengambil tanggung jawab untuk menjalankan tugas mulia ini," ungkapnya.
Wagub Farid Wadjdy juga melihat arah kebijakan strategi dan rencana aksi nasional penanggulangan AIDS tahun 2010-2014 sudah tepat. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional menempatkan kemitraan sebagai salah satu pilar strategis.
Kemitraan dengan sektor swasta merupakan salah satu upaya strategis untuk mendorong partisipasi aktif dan berkesinambungan dalam upaya pencegahan HIV dan penanggulangan AIDS sehingga diharapkan dapat memperluas cakupan program penanggulangan khususnya di dunia kerja.  
"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pelaksanaan program penanggulangan AIDS sudah mulai menunjukkan tanda-tanda yang cukup menggembirakan. sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional," jelasnya. (sar/hmsprov).

///FOTO : Farid Wadjdy
 

Berita Terkait
Government Public Relation