Hunian Hotel Kaltim Diatas Rata-Rata Nasional
SAMARINDA – Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Kaltim HM Aswin mengungkapkan tingkat hunian hotel di Kaltim berada diatas rata-rata nasional atau mencapai 56 persen, sehingga berapapun jumlah hotel yang tumbuh tentu tetap memberikan keuntungan.
Aswin menyebutkan di Samarinda, sebagai Ibukota Benua Etam akan dibangun delapan hotel diantaranya Mercure Hotel dan Ibis Hotel. “Di Balikpapan akan dibangun sembilan hotel diantaranya Hotel Platinum,” sebutnya.
Selain itu, di Kabupaten Berau akan segera dibangun lima hotel diantaranya Hotel Aston dan Swissbell Hotel. Saat ini lanjut Aswin, terdapat 545 hotel tersebar di kabupaten dan kota se-Kaltim terbagi klasifikasi berbintang 40 hotel dan non bintang 505 hotel.
Menurut Aswin, tahun 2015 merupakan tahun transisi antara pemberlakukan tata aturan yang lama dengan yang baru terhadap sertifikasi hotel. Dimana, aturan lama memberlakukan Hotel Berbintang 5 hingga 1 dan hotel melati.
Namun dalam aturan yang baru hanya dikenal hotel berbintang lima hingga satu dan hotel non bintang. Sedangkan penilaian dalam aturan lama dilakukan PHRI bersama-sama instansi atau komponen pemerintah melalui instansi terkait.
“Tetapi dalam aturan yang baru untuk penilaian atau sertifikasi hotel akan diswastakan. Berarti penilaian untuk klasifikasi hotel akan dilakukan lembaga sertifikasi usaha (LSU) dan di Kaltim sudah ada satu lembaga yakni LSU Wisata Indo Nusantara,” jelasnya.
LSU Wisata Indo Nusantara ini lanjut Aswin akan mengklasifikasikan lingkup usaha hotel, restoran dan rumah makan serta travel. Di Indonesia sudah ada 20 LSU bidang pengklasifikasian hotel sesuai surat keputusan Kementerian Pariwisata.
“Kinerja LSU diawasi pemerintah bersama PHRI. Untuk klasifikasi yang dilakukan LSU merupakan syarat mutlak hotel memiliki karyawan yang sudah berkompeten di bidangnya atau memiliki sertifikat uji kompetensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” ujar Aswin.
Hal tersebut menurut Aswin sesuai dengan peraturan pemerintah tentang sertifikasi kompetensi dan sertifikasi usaha bidang pariwisata. “Di Kaltim sudah terbentuk lembaga sertifikasi pariwisata profesi dengan aksesor dan auditor bidangnya,” ungkap Aswin. (yans/sul/es/hmsprov).
23 Maret 2018 Jam 20:23:53
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
19 Juli 2018 Jam 20:39:07
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
12 Maret 2018 Jam 19:14:54
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
07 Desember 2017 Jam 06:23:07
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
25 Juni 2022 Jam 22:28:48
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
26 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
03 Juli 2022 Jam 09:45:33
Gubernur Kaltim
03 Juli 2022 Jam 09:41:32
Peternakan
03 Juli 2022 Jam 09:37:59
Ibu Kota Negara
03 Juli 2022 Jam 09:30:26
Gubernur Kaltim
01 Juli 2022 Jam 08:16:25
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
14 November 2017 Jam 09:35:38
Kesehatan
22 Januari 2021 Jam 12:19:22
Kesehatan
10 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
05 November 2020 Jam 23:11:18
Rapat Koordinasi Pemerintah
25 Februari 2022 Jam 18:55:40
Informasi dan Komunikasi