Pertanian Kaltim Harus Maju
SAMARINDA - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim H Ibrahim mengatakan, seluruh kabupaten di Kaltim didorong untuk mendukung peningkatan produksi padi serta mengurangi ketergantungan beras dari luar daerah dengan mengalihkan model bertani dari pola tradisional ke pola modern.
'Pertanian dengan alat modern sangat baik untuk mewujudkan ketahanan pangan dan mendukung swasembada beras nasional," kata Ibrahim, Senin (17/3).
Alih teknologi itu meliputi perubahan atas sistem teknologi yang sebelumnya mengandalkan tenaga manusia beralih dengan teknologi mesin, termasuk saat panen sehingga hasil panen lebih optimal dan mampu mendongkrak produksi padi di Kaltim.
"Sewaktu kami melakukan orientasi lapangan ke Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan baru-baru ini kami fokuskan belajar tentang pemanfaatan alat pertanian modern. Mereka menggunakan Combine (mesin pemanen) yang bekerja sangat luar biasa. Satu hektar hanya memakan waktu satu jam dan gabah langsung masuk ke karung," ujarnya.
Alat pertanian modern itu tentunya membantu para petani dan sangat tepat diterapkan di Kaltim. Kelebihan lain menggunakan mesin ini adalah mengurangi hilangnya produksi serendah mungkin.
"Teknologi pertanian di Kaltim harus meningalkan pola-pola lama dan harus menerapkan pertanian modern berbasis mesinisasi. Sidrap mampu, mengapa Kaltim tidak bisa?" tegas Ibrahim.
Ibrahim mengungkapkan, alat tersebut akan diadakan tahun depan. Dia berharap, bukan hanya pemerintah, peran sektor swasta juga sangat diharapkan. Misalnya, investor bisa membelikan alat pertanian modern yang diperlukan agar dapat membantu proses panen, lalu petani menjual hasil panen mereka kepada investor yang sama. Dengan begitu, investor dan petani sama-sama diuntungkan.
"Bisa juga melalui koperasi, lalu alatnya disewakan kepada para petani," lanjut Ibrahim.
Selain akan mengintensifkan alat pertanian modern, Pemprov Kaltim juga terus meningkatkan produksi padi dengan cara terus mencetak sawah baru dan mengubah cara berpikir petani agar tidak berpikir bertani hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
Dia mengakui, pemekaran wilayah bagian utara menjadi Provinsi Kaltara secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh terhadap pembangunan pertanian di Kaltim. Dengan hilangnya kantong-kantong produksi yang ada di wilayah utara, kondisi itu harus dijadikan cambuk untuk menumbuhkan sentra-sentra baru hingga dapat menyumbang peningkatan produksi beras di Kaltim. (sar/sul/es/hmsprov).
///FOTO : Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim H Ibrahim (kemeja putih) mencoba alat panen padi di Kabupaten Sidrap Sulsel.(Ist)
13 September 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 April 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
17 Oktober 2018 Jam 18:16:27
Pertanian dan Ketahanan Pangan
07 September 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
19 Januari 2018 Jam 08:30:57
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 November 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
01 April 2023 Jam 22:25:35
Gubernur Kaltim
01 April 2023 Jam 14:30:08
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
31 Maret 2023 Jam 23:53:03
Gubernur Kaltim
31 Maret 2023 Jam 23:48:40
Gubernur Kaltim
31 Maret 2023 Jam 23:48:09
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
07 Maret 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 Maret 2020 Jam 20:16:52
Berita Acara
22 Juli 2016 Jam 00:00:00
Hukum dan HAM
30 September 2021 Jam 19:54:19
Pesta Rakyat
07 Maret 2019 Jam 22:32:53
Kegiatan Pemerintah