Kalimantan Timur
Inflasi Kaltim Mencapai 1,11 Persen

SAMARINDA - Tingkat inflasi Kaltim pada Juni mencapai 1,11 persen atau terjadi kenaikkan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 150,90 pada Mei menjadi 152,57. Hingga Juni, tercatat inflasi tahun kalender Januari hingga Juni mencapai 4,10 persen.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, H Johny Anwar, Senin (1/7) kepada sejumlah instansi terkait dan media massa, terkait tingkat inflasi di daerah ini.
"Inflasi terbentuk karena terjadinya kenaikkan harga pada kelompok transportasi dan komunikasi, bahan makanan, perumahan, kesehatan, pendidikan dan kelompok makanan jadi. Namun pada kelompok sandang mengalami deflasi," ujanrya.
Inflasi Juni ini juga terjadi pada tiga kota besar di Kaltim yang masuk dalam survey BPS yaitu Kota Samarinda 1,31 persen, Balikpapan 0,74 persen dan Tarakan  mencapai 1,46 persen.
Dia mengatakan Inflasi Juni ini cukup tinggi,  mengingat pada Mei  justru mengalami deflasi, yakni minus (-) 0,03 persen. Inflasi tersebut juga dipengaruhi oleh rencana  kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan aksi ambil untung pedagang khususnya untuk barang kebutuhan sehari-hari.
Jika dilihat dari perbandingan inflasi Juni 2013 dengan angka 1,11 persen, maka pada periode yang sama inflasi 2012 sebesar 0,50 persen dan inflasi pada Juni 2011 mencapai 3,99 persen.
Sementara itu perbandingan inflasi antar kota di Indoneisa, dari 66 kota yang disurvey, 65 kota mengalami inflasi dan hanya satu kota yang deflasi yaitu Kota Ambon. Inflasi tertinggi terjadi di kota Sibolga, yaitu 1,96 persen.
Sedangkan kota-kota di Kalimantan,  yakni Kota Singkawang dan Pontianak mengalami inflasi masing-masing 0,22 persen, Palangkaraya 0,74 persen, Banjarmasin 0,41 persen dan inflasi tertinggi terjadi di Kota Waringin Timur yang mencapai 1,15 persen.
"Hingga Juni 2013, inflasi tahun kalender di Kaltim mencapai 4,10 persen. Diperkirakan pada Juli dan Agustus inflasi masih akan terjadi karena bertepatan pada Bulan Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri," jelasnya.(yul/hmsprov).
 

Berita Terkait
Government Public Relation