SAMARINDA – Betapa pentingnya tugas pustakawan bahkan tidak kalahnya dengan tugas seorang dosen yakni mencerdaskan orang melalui karya-karya ilmiah (buku-buku bacaan), sehingga jika dimungkinkan, insentifnya dapat ditingkatkan.
“Saya melihat betapa penting tugas seorang pustakawan untuk mencerdaskan masyarakat melalui membaca buku-buku karya ilmiah.
Karenanya, tidak heran kalau insentif atau tunjangan fungsional ditingkatkan,” harap Staf Ahli Gubernur Bidang SDM dan Pendidikan Dwi Nugroho Hidayanto pada Rakor dan Musda Ikatan Pustakawan Indonesia Kaltim di Balai Pustaka Badan Perpustakaan Kaltim, Senin (25/2).
Menurut dia, terbatasnya jumlah pustakawan di Kaltim ini tidak terlepas karena kecil bahkan tidak jelasnya insentif. Melalui dukungan Pemrpov untuk meningkatkan tunjangan fungsional itu akan mampu memotivasi generasi muda untuk profesi ini.
Diakuinya, minat masyarakat khususnya generasi muda bahkan lulusan perguruan tinggi untuk menggeluti profesi ini masih sangat minim. Apalagi, untuk jenjang PNS banyak yang tidak tertarik pada bidang kerja ini atau lebih memilih sebagai staf di suatu dinas/badan.
“Diharapkan melalui upaya-upaya peningkatan insentif ini maka akan mampu memotivasi para generasi muda mau menggeluti profesi sebagai pustakawan. Kiranya Ibu Retno (Kepala Badan Perpustakaan Kaltim) dapat memulai dan mengkoodinasikan ke Pemprov Kaltim melalui instansi berwenang,” harap Dwi Nugroho.
Sementara itu Kepala Badan Perpustakaan Kaltim Hj Sri Sulasmi Retno Wijayanti mengemukakan hingga saat ini kabupaten dan kota belum memiliki pustakawan sebab Kaltim baru ada 66 orang pustakawan dan semuanya berada di provinsi.
“Kami meminta kepada BKD agar diisi formasi pustakawan hingga ke tingkat kabupaten dan kota. Sebab, para pustakawan di Kaltim semuanya berada di Samarinda baik di perguruan tinggi, sekolah-sekolah bahkan sebagian besar berada di Badan Perpustakaan Kaltim,” ujar Sri.
Ditambahkan, pustakawan itu dapat darimana saja termasuk para PNS di kabupaten/kota dapat berminat untuk menggeluti profesi ini. terutama mampu memberikan dorongan agar perpustakaan dapat berjalan optimal.
Rapat koordinasi dirangkai dengan Musyarawah Daerah (Musda) Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kaltim untuk memilih kepengurusan organisasi periode berikutnya. Hadir sebagai nara sumber Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Deddy Djunaidi dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kaltim HM Robyan Noor.(yans/hmsprov).
08 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Perpustakaan
27 April 2020 Jam 22:21:38
Perpustakaan
18 November 2017 Jam 23:02:31
Perpustakaan
14 Agustus 2019 Jam 22:17:04
Perpustakaan
02 April 2018 Jam 19:49:50
Perpustakaan
19 Februari 2019 Jam 22:41:54
Perpustakaan
05 Juni 2023 Jam 22:33:20
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Juni 2023 Jam 22:31:11
Gubernur Kaltim
05 Juni 2023 Jam 22:20:44
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 22:25:42
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:26:57
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
11 Juni 2020 Jam 22:51:44
Sosialisasi Masyarakat
20 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
28 September 2013 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
10 Maret 2019 Jam 20:04:41
Lingkungan Hidup
20 Februari 2017 Jam 00:00:00
Agama