SAMARINDA – Kegiatan integrasi sawit sapi yang dikembangkan instansi yang membidangi peternakan dan perkebunan memberikan imbas positif terutama dalam mendukung terwujudnya Desa Mandiri Energi melalui pembuatan biogas dari pengolahan kotoran hewan sapi.
“Dinas Perkebunan telah mengembangkan kegiatan integrasi sawit sapi dan libah berupa kotoran hewan sapi diolah menjadi biogas atau sumber energi alternatif baik untuk memasak maupun energi listrik,” kata Kepala Disbun Kaltim Hj Etnawati didampingi Kepala Bidang Pengembangan Bambang Fajrul Fallah.
Menurut dia, Disbun memberikan bantuan membangun fasilitas biogas bagi petani pekebun Kelompok Tani Gemah Ripah di Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Penajam Paser Utara dengan model floating digester plat besi namun didukung Dinas Peternakan Kaltim menjadi 12 unit digester berbahan fiber.
Kegiatan yang dilakukan Pemprov Kaltim melalui instansi teknis ini akhirnya menjadi rujukan bagi Dinas Perkebunan Sulawesi Selatan saat melakukan kunjungan ke Kaltim pada November lalu dalam rangkaian studi banding kegiatan integrasi sawit sapi.
Dijelaskan, terhadap pengembangan kegiatan integrasi sawit sapi membuat Desa Gunung Makmur potensial menjadi Desa Mandiri Energi (DME). Sebab, usaha pokok tani setempat adalah pekebun kelapa sawit rakyat disamping setiap keluarga memiliki ternak sapi.
Sapi yang dimiliki setiap keluarga petani pekebun sawit dikandangkan sehingga sangat potensial untuk dikembangkan biogas hasil pengolahan kotoran ternak tersebut. Sehingga, masyarakat tidak semata bergantung pada fasilitas listrik maupun kompos gas dari pemerintah.
“Sawit dengan produk turunannya disebutkan nihil limbah (zero waste) terbukti sampahnya dapat diolah menjadi biogas maupun pupuk organik, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat pedesaan selain ramah lingkungan,” jelasnya.
Integrasi sawit sapi pada pola intensif (sapi dikandangkan) adalah petani dapat memanfaatkan limbah sawit (pelepah dan solid) sebagai pakan ternak. Sedangkan kotoran ternak dimanfaatkan sebagai sumber energy terbarukan dari biogas sebagai bahan bakar untuk memasak maupun energi listrik.
Manfaat lain dari limbah biogas digunakan sebagai pupuk organik padat, sedangkan urin sapi dijadikan sebagai pupuk bio urin. Sementara pola penggembalaan atau sapi dilepas di kebun maka sapi lebih gemuk dan sehat.
Disebutkan, kelengkapan teknologi integrasi sawit sapi yang diberikan berupa biogas digester berbahan plat besi dan fiber, kompor gas, generator biogas, chooper dan lampu penerang serta alat menanak nasi.(yans/hmsprov)
//Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak bersama peternak sapi dalamkunjungannya di Kutai Kartanegara. (dok/humasprov kaltim).
28 Juni 2020 Jam 15:56:44
Peternakan
28 April 2021 Jam 10:17:36
Peternakan
01 Juli 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
16 Maret 2016 Jam 00:00:00
Peternakan
28 Desember 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
07 Juni 2022 Jam 19:57:07
Peternakan
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
24 Januari 2023 Jam 13:38:15
PKK
24 Januari 2023 Jam 13:35:08
Wakil Gubernur Kaltim
24 Januari 2023 Jam 07:35:37
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
07 November 2014 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
17 September 2015 Jam 00:00:00
Perkebunan
13 Juli 2018 Jam 20:09:14
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
14 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
14 Agustus 2019 Jam 06:10:04
Agama