SAMARINDA–Guna mendapatkan sertifikat ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) maka perusahaan kelapa sawit (inti) sebaiknya menggandeng perkebunan milik rakyat (petani plasma), sehingga mutu produk terjaga dan mampu bersaing di pasar global.
“Pemprov Kaltim melalui Dinas Perkebunan mengharapkan agar inti bermitra atau menggandeng plasma guna mendapatkan sertifikat ISPO. Selain, kualitas produk terjaga juga mampu bersaing di pasar global,” kata Plt Kepala Disbun Kaltim HM Yusuf usai membuka Sosialisasi Sertifikat ISPO Kebun Plasma, pekan lalu.
Perkebunan rakyat menurut Yusuf, memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas olahan kelapa sawit dan produk turunannya (downstream). Karenanya, perlu sinergitas saling menguntungkan antara plasma dan inti.
Saat ini ujar Yusuf, pihaknya intensif melakukan sosialisasi terutama bagi petani plasma di kabupaten/kota berkaitan sertifikasi ISPO. Diakuinya, kesulitan dalam pelaksanaan sertifikasi karena kebun belum memiliki dokumen kepemilikan lahan, penyerobotan lahan dan pengelolaan tidak sesuai standar perkebunan.
Diharapkan pihak swasta (perusahaan inti) maupun perkebunan besar negara melakukan pembinaan terhadap perkebunan rakyat atau petani plasma. Pembinaan ini sebagai bagian dari upaya mencerdaskan dan meningkatkan keterampilan serta pengetahuan para petani plasma.
“Perusahaan sawit cukup menggandeng perkebunan rakyat dengan melakukan pembinaan bagi petani plasma lokal terutama dalam upaya mendukung penerapan standar ISPO. Sehingga pengelolaan yang sesuai dengan standar berimbas pada perolehaan sertfikat ISPO,” jelasnya.
Disebutkan, dengan diperolehnya sertifikat ISPO untuk perkebunan rakyat yang berimplikasi pada peningkatan taraf ekonomi masyarakat serta meningkatnya kualitas produk turunan sawit di pasaran.
“Memang diperlukan kerja keras namun dengan semangat penuh keyakinan bagi para pelaku di subsektor perkebunan kelapa sawit ini maka nantinya sertifikasi ISPO dapat berjalan dengan baik khususnya bagi petani plasma,” harap Yusuf.
Sosialisasi sertifikat ISPO Kebun Plasma diikuti pemangku kepentingan (stakeholders) di bidang perkebunan di kabupaten se-Kaltim dan Kaltara, pimpinan perusahaan perkebunan dan Gapki serta Apkasindo, dinas kehutanan dan Badan Pertanahan Negara Kaltim dengan nara sumber Prasetyo Djati dan Sangkan Sitompul dari Ditjen Perkebunan. (yans/hmsprov)
FOTO : Gubernur Awang Faroek Ishak saat melakukan kunjungan ke salah satu perusahaan perkebunan di Kutai Kartanegara. Gubernur meminta, perusahaan menjadi mitra bagi masyarakat dan petani setempat dengan program plasma.(dok/humasprov kaltim)
29 Maret 2016 Jam 00:00:00
Perkebunan
01 Juni 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
08 Maret 2018 Jam 19:50:17
Perkebunan
21 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Perkebunan
26 Januari 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
13 September 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
13 Agustus 2022 Jam 19:29:24
Gubernur Kaltim
13 Agustus 2022 Jam 19:26:49
Gubernur Kaltim
12 Agustus 2022 Jam 19:23:54
Gubernur Kaltim
11 Agustus 2022 Jam 19:20:41
Wakil Gubernur Kaltim
11 Agustus 2022 Jam 19:17:44
Wakil Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
24 Juli 2018 Jam 19:32:45
Kepemudaan dan Olahraga
15 April 2013 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
05 Februari 2019 Jam 21:07:03
Agama
25 November 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
24 Agustus 2018 Jam 18:02:35
Perkebunan