Kalimantan Timur
Investasi Kaltim Melonjak Naik

PMDN Kedua Nasional, PMA Peringkat Tiga

 

SAMARINDA–Investasi di Kaltim memasuki triwulan kedua tahun 2014 ini mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini ditandai dengan arus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menduduki posisi kedua nasional setelah Jawa Timur. Sedangkan  Penanaman Modal Asing (PMA) menempati peringkat ketiga nasional setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

“Investasi di Kaltim (tanpa Kaltara) pada triwulan pertama tahun 2014 untuk PMDN dan PMA mencapai Rp9 triliun namun memasuki triwulan kedua naik signifikan menjadi Rp14 triliun atau terjadi kenaikan mencapai Rp5 triliun,” ujar Kepala Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah Kaltim H Diddy Rusdiansyah, Senin (4/8).

Nilai investasi Kaltim sebesar Rp14 triliun pada triwulan kedua tahun ini terdiri dari PMDN mencapai Rp5,7 triliun sementara PMA mencapai 691,85 juta US Dollar atau sekitar Rp9 triliun.

Menurut Diddy, kenaikan investasi tertinggi untuk PMDN merupakan realisasi investasi sektor kimia dasar berupa pembangunan pabrik PT Pupuk Kaltim 5 di Kota Bontang yang diperkirakan mencapai Rp2 triliun.

Selanjutnya sektor tanaman pangan dan perkebunan yang didalamnya terdapat lima perusahaan perkebunan sawit dan pabrik pengolahan minyak sawit di Kutai Timur sebanyak tiga perusahaan, serta Kutai Kartanegara dan Berau diperkirakan mencapai Rp1,38 triliun.

Berikutnya sektor kebutuhan dasar masyarakat berupa pembangunan pembangkit listrik di Embalut Kutai Kartanegara, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Peaking dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut, serta Kawasan Industri Kariangau Balikpapan dan air bersih dan gas yang diperkirakan mencapai Rp1,59 triliun.

Sedangkan untuk investasi PMA sektor paling dominan adalah sektor pertambangan mencapai 315,18 juta US Dollar, tanaman pangan dan perkebunan sekitar 135,45 juta US Dollar dan sektor transportasi, gudang dan komunikasi sebesar 146,32 juta US Dollar.

Atas posisi investasi Kaltim yang mengalami kenaikan nilai signifikan tersebut, pihak BPPMD Kaltim bersama instansi teknis terkait baik provinsi maupun kabupaten dan kota mendorong percepatan proses pelayanan perijinan.

“Sesuai keinginan Gubernur Awang Faroek Ishak maka kami terus berupaya melakukan upaya-upaya mengarah pada peningkatan investasi dan realisasinya di daerah. Kaltim merupakan daerah tujuan yang terbuka untuk investasi,” ungkap Diddy.

Diddy menambahkan, pihaknya telah mendapatkan pengakuan dari Ombudsman RI dan meraih predikat hijau. BPPMD juga meraih regional champion dan dalam waktu dekat akan mendapat penghargaan Investment Award dari BKPM dalam kualifikasi bintang dua. (yans/sul/hmsprov)

Berita Terkait
Government Public Relation