Kalimantan Timur
Investasi Rp13 Triliun untuk Maloy

SAMARINDA – Kembali potensi Kaltim dilirik investor asing. Kali ini tetap dari negeri Tirai Bambu  yang berniat melakukan pembangunan pelabuhan dan powerplant di kawasan industri dan pelabuhan internasional (KIPI) Maloy.

Disebut Kwan Yin Energy International dari China yang kana menanamkan modal usahanya untuk Maloy senilai 1 miliar dollar Amerika atau sekitar Rp13 triliun.

Dalam kesempatan itu Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP  menegaskan Kaltim tetap terbuka untuk kegiatan investasi, terutama dalam percepatan pembangunan ekonomi dan  infrastruktur daerah.

“Kami terbuka dan memerlukan investasi dari pihak swasta. Terutama dalam percepatan pembangunan daerah,” katanya di ruang Rapat Wakil Gubernur Kaltim, Kamis (19/5).

Menurut dia, Kaltim memiliki beberapa kawasan industri yang terus dikembangkan. Diantaranya, KIPI Maloy atau Maloy Batuta Trans Kalimantan Economic Zone (MBTKEZ) di Kabupaten Kutai Timur.

Terhadap niat Kwan Yin Energy Internasional atau Great Chance Energy Group China untuk membangun pelabuhan dan powerplant di Maloy menurut Wagub,  tentu sangat strategis dalam percepatan pengembangan kawasan industri tersebut.

Sementara itu Direktur Utama PT Ifat Samboja Energi Zulkifli Shahab mengemukakan pertemuan yang disaksikan Wagub Kaltim ini sebagai pertemuan B to B (bisnis to bisnis) antara perusahaan (investor) dari China dengan pihaknya.

Sedangkan investor China diwakili Dirut PT Sumber Alam Cerah Yaminson Gewang menyebutkan pihak Kwan Yin Energy Internasional Group dalam waktu tiga pekan kedepan segera ke Maloy setelah membawa hasil keputusan dengan manajemen di China.

“Perusahaan ini group dan sudah berpengalaman dalam kegiatan usaha di berbagai negara seperti Hongkong, Beijing, Amerika dan Venezuela. Keputusan ini kami bawa ke China untuk manajemen dan segera kembali meninjau Maloy,” ujar Yaminson Gewang.

Hadir dan dilakukan penandatanganan kerjasama Bisnis to Bisnis antara Dirut PT Ifat Samboja Energi dengan  CEO Kwan Yin Energy Internasional Group Deng Shengneng.(yans/humasprov

Berita Terkait
Government Public Relation