Kalimantan Timur
Jadi Bendahara Tak Perlu Ahli Matematika

Diklat bendaharawan (jaya/humasprovkaltim)

SAMARINDA - Seorang bendahara maupun pelaksana pengadaan barang dan jasa (PBJ) di lingkungan pemerintahan dinilai tak perlu memiliki keahlian dalam bidang matematika. Tetapi, bagaimana mengetahui dan memahami cara menghitung penjumlahan, pengurangan dan pembagian pengelolaan keuangan.

Hal itu ditegaskan Plt Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim Prof Dr HM Aswin di Aula BPSDM Kaltim, Jalan HM Rifaddin, Samarinda Seberang, Senin (4/11/2019).

Menurut dia, diperlukan ketelitian dalam pelaksanaan tugas dari bendaharawan maupun BPJ tersebut. 

"Karena itu, diperlukan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bendaharawan dan Diklat dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Dasar yang kini diikuti peserta di lingkungan Pemkot Samarinda," kata HM Aswin.

Pekerjaan sebagai bendaharawan maupun PBJ lanjut Aswin, mudah saja. Asalkan, petugas yang mendapat amanah mengetahui tugas dan fungsinya. 

Misal, menerbitkan atau mengeluarkan uang harus menarik bukti. Saat mengeluarkan uang harus sesuai ketentuan peratuan perundang-undangan. Contoh, ada kode rekeningnya dan permintaan atau permohonannya ada.

"Jadi, tidak perlu keahlian matematika sebagai bendahara atau petugas pengadaan barang dan jasa ini," tegasnya.

Aswin berpesan ketika diklat diharapkan peserta harus memahami betul materi yang diberikan narasumber, sehingga mampu  diimplementasikan di tempat kerja masing-masing.

Sementara Kabid Pengelola Diklat Buyung Gunawan mengatakan Diklat bendaharawan angkatan pertama diikuti 32 orang dan PBJ angkatan kedua sekitar 40 orang.

Diklat bendaharawan dimulai sejak 4-9 November dan PBJ digelar 4-15 November yang dipusatkan di BPSDM Samarinda Seberang.

Hadir Kepala Bidang Pengembangan Aparatur BKPPD Samarinda Fajriansyah. (jay/her/yans/humasprovkaltim).

Berita Terkait
Government Public Relation