SAMARINDA - Hadirnya layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) menjadikan masyarakat bersama-sama melakukan pembelajaran terkait bagaimana mengasah- asih- asuh anak dengan tepat, sehingga mampu menjaga ketahanan keluarga.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Halda Arsyad pada Peningkatan Kapasitas SDM Bagi Pengurus Puspaga Provinsi Kaltim, di Hotel Grand Victoria, Senin (28/10/2019).
Menurut dia, Puspaga merupakan one stop services atau Layanan Satu Pintu Keluarga Berbasis Hak Anak untuk memberikan solusi atau jalan keluar bagi orang tua, anak dan keluarga dalam menghadapi permasalahan pada langkah pertama pencegahan.
Dalam kerangka hak anak, lanjutnya keluarga adalah tempat pengasuhan pertama dan utama. Sebagai wahana untuk mencurahkan kasih sayang, bimbingan, arahan dan perlindungan dari kekerasan dan eksploitasi terhadap anak.
"Peran orang tua sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan psikologis anak-anaknya dalam proses pendewasaan,” ujarnya.
Perlakuan salah pada anak, ungkap Halda, dapat terjadi pada semua lingkungan.
Misalnya, masyarakat menengah ke bawah sebab kemiskinan. Level masyarakat menengah keatas karena ambisi orang tua menginginkan anaknya selalu yang terbaik.
Namun ungkapnya, penyebab secara umum adalah kesalahan pola asuh, paparan media, tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah serta usia menikah orang tua.
Halda menyebutkan perkembangan kasus kekerasan pada anak tiga tahun terakhir, pada tahun 2017 terjadi 738 kasus, pada 2018 menurun 483 kasus dan per 1 Oktober 2019 mencapai 406 kasus.
“Hingga per 1 Oktober ini, kasus kekerasan terbanyak terjadi di Kota Samarinda sekitar 204 kasus, disusul Berau 59 kasus dan Balikpapan 32 kasus,” sebutnya.
Halda menambahkan Kementerian PPPA menginisiasi Puspaga pada tahun 2016 dan capaiannya hingga 2019 sudah terbentuk di sembilan provinsi dan 108 kabupaten/kota.
Di Kaltim, kabupaten dan kota yang telah menginisiasi pembentukan Puspaga yaitu Kabupaten Berau, Kota Balikpapan dan Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sedangkan konsep Puspaga (tempat layanan) dibuat seperti ruang keluarga yang nyaman dilengkapi ruang bermain anak sehingga seluruh keluarga tertarik untuk berkunjung ke Puspaga ini.
Peningkatan kapasitas diikuti pengurus Puspaga Provinsi Kaltim Ruhui Rahayu, Puspaga Samarinda Cinta Sejati, dan Puspaga Kukar Odah Bekesah.
Kegiatan menghadirkan narasumber Asdep Pemenuhan Hak Anak, Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan Alternatif KPPPA Rohika Kurniadi Sari, Ketua Puspaga Balikpapan Syafa’ah dan Psikolog Puspaga Balikpapan Kunia Risky.(yans/her/humasprovkaltim)
15 Agustus 2018 Jam 18:59:54
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
13 September 2018 Jam 19:02:02
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
22 Mei 2019 Jam 08:22:50
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
17 Juni 2020 Jam 20:37:55
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
05 Desember 2019 Jam 08:13:38
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
03 Juni 2023 Jam 17:53:53
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:26:57
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:25:15
Kaltim Berduka
03 Juni 2023 Jam 11:22:53
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:21:06
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
25 Juli 2018 Jam 20:32:57
Pemerintahan
07 Juni 2017 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
21 Maret 2014 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
25 Februari 2022 Jam 18:38:46
Informasi dan Komunikasi
26 April 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan