Pelihara Ekosistem Laut, Tanam Mangrove di Pinggiran Pantai
SAMARINDA – Komitmen Gubernur Kalimantan Timur Dr H Awang Faroek Ishak untuk terus memelihara kelestarian alam tercermin dalam program kerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Kaltim. Salah satunya adalah kegiatan Sekolah Pantai dan Mitigasi Bencana yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim di Pesisir Tanjung Batu, Kabupaten Berau, akhir Oktober lalu.
“Sesuai dengan namanya, Sekolah Pantai ini bukan merupakan sekolah dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di dalam ruangan, tetapi para pesertanya langsung turun ke pantai dan belajar mengenai ekosistem pantai serta bagaimana cara merawatnya,” kata Kepala Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) dan Pengawasan Sumber Daya Ikan, DKP Kaltim, Mukhransyah, Kamis (5/11).
Mukhransyah melanjutkan, program Sekolah Pantai ini diselenggarakan agar masyarakat sekitar mengerti bagaimana mengelola daerah pesisir dengan baik. Dalam kesempatan ini, pihaknya mengajak siswa SMK Kelautan Kaltim dan masyarakat sekitar untuk mengurangi dampak terjadinya abrasi air laut dengan menanam mangrove di pesisir Tanjung Batu.
“Mangrove ini sangat berguna keberadaannya dalam ekosistem pesisir, tidak hanya mencegah abrasi namun juga dapat menjaga terumbu karang serta ikan-ikan yang hidup di sekitarnya,” ujar Mukhransyah menegaskan.
Pelaksanaan Sekolah Pantai ini merupakan rangkaian dari agenda mitigasi bencana yang rutin dilakukan oleh DKP Kaltim. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, Mitigasi Bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
DKP akan terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya bencana dan cara mencegah serta menanggulanginya. Mukhransyah menjelaskan bahwa pencegahan bencana yang ditekankan oleh DKP bukanlah bencana dalam skala besar, seperti tsunami. Namun, lebih berfokus kepada bencana kerusakan ekosistem, seperti rusaknya habitat ikan, rusaknya terumbu karang, abrasi dan kerusakan ekosistem lainnya.
“Masyarakat harus tahu bahwa hidup di pesisir pantai, hal yang paling penting untuk dijaga adalah ekosistem pesisir itu sendiri, karena mereka menggantungkan kehidupan mereka di sana. Karena itulah, kelestariannya harus selalu dijaga dengan baik,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan Sekolah Pantai dan Mitigasi Bencana ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Pemerintah Kabupaten Berau. (aka/sul/es/humasprov)
Foto: Para siswa sedang melakukan penanaman mangrove di pesisir Tanjung Batu, Berau. (ist)
01 September 2014 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
22 Januari 2021 Jam 12:19:48
Sumber Daya Manusia
07 Februari 2022 Jam 09:58:59
Sumber Daya Manusia
17 April 2013 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
29 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
08 November 2015 Jam 00:00:00
Sumber Daya Manusia
27 September 2023 Jam 16:41:53
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:38:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
27 September 2023 Jam 16:34:52
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:29:55
Gubernur Kaltim
27 September 2023 Jam 16:26:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
05 September 2016 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
04 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Statistik
20 Juni 2020 Jam 17:44:18
Berita Acara
31 Juli 2015 Jam 00:00:00
Kesehatan