Kalimantan Timur
Jalan Tembus 3 Kabupaten, Diharap segera Terbangun

JALAN TEMBUS. : Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak memotong pita dan menandatangani MoU denga perusahaan tambang yang berpartisipasi daam pemb angunan jalan tembus di tiga kabupaten yaitu Kubar-Kukar dan Kutim. (fajar/humasprov kaltim).

 

Jalan Tembus 3 Kabupaten, Diharap segera Terbangun

 

TABANG- Pembangunan jalan tambang dan aksesibilitas masyarakat dari wilayah Tabang (Kukar)  resmi di gruondbreaking oleh  Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak, Kamis (7/9). Gubernur mengatakan  jalan tersebut diharap segera terbangun, yaitu sepanjang 169 km nantinya akan menghubungkan 3 kabupaten yaitu  Kutai Kartanegara-Kutai Barat dan Kutai Timur. Pembangunan jalan yang dibangun sepajang 169 km, yang digroungbreaking adalah 100 km dari wilayah Desa Tanjung Pagar Kecamatan Muara Pahu (Kubar) ke lokasi tambang di Desa Umaq Dian Kecamatan Tabang (Kukar).

 

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kesepahaman antara Guburnur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dengan Direktur  Utama PT Fajar Sakti Prima Dato Dr Low Tuck Kwong, terkait rencana pembangunan jalan tambang dan aksesibilitas masyatakat sepanjang 100 km. Turut hadir pada acara tersebut Pangdam VI Mulawarman, Ketua DPRD Kaltim, Komisaris PT Bayan Resources Tbk Dr Ir Purnomo Yusgiantoro, Asisten II Setdaprov Kaltim. Kepala OPD  dan Biro Setdaprov Kaltim. tokoh masyarakat, pemuka agama dan adat kecamatan Tabang serta undangan lainnya.

 

“Pembangunan jalan ini sifatnya terobosan yang dilakukan Pemprov Kaltim yang bekerjasama dengan pihak swasta sebagai upaya untuk memecahkan isolasi tiga wilayah kabupaten  tersebut," kata Awang. Gubernur mengatakan tidak ada daerah yang maju tanpa memiliki aksesibilitas yang baik. Oleh krena itu dengan pembangunan jalan ini ada akses keluar, khususnya ke laut di Kutiom. Di sana sedang dibangun kawasan ekonomi khusus Maloy Batuta  Trans Kalimantan.

 

Menurut Awang Faroek pembangunan jalan tersebut  sifatnya multi forpuse, tidak hanya untuk hauling  batubara tetapi juga untuk untuk pengangkuta kelapa sawit serta jalan akses masyarakat. Gubernur mengatan trobosan yang dilakukan ini tidak banyak dilakukan oleh gubernur lain di tanah air, dan hanya terjadi di Kaltim dengan pola publik pripate partnersip (PPP). "Inilah yang harus menjadi kebanggaan kita," kata Awang.

 

Menurut Awang pembangunan dengan pola PPP tidak hanya jalan tetapi banyak sektor lainnya, contoh pengelolaan Bandara APT Pranoto yang bekerj sama dengan Angksapura II. Dikatakan keberadaan PT. Fajar Sakti Prima dan PT Bara Tambang di daerah ini sudah terbukti dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sementara bagi Pemprov Kaltim sendir keberadaan perusahaan  batu bara ini sangat penting, sehingga eksistensinya perlu terus ditingkatkan di masa sekarang dan masa akan datang

 

Peran PT Fajar Sakti Utama dan Bara Tambang diharap terus berkelanjutan, terutama meningkatkan, menyokong dan memberikan kemudahan sarana perhubungan jalan serta transportasi yang diperlukan masyarakat. (mar/ri/sul/humasprov).

Berita Terkait
Government Public Relation