JAKARTA – Selain berjuang keras untuk menuntaskan pembangunan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda sepanjang 99,02 km, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak juga menyebutkan, saat ini pihaknya telah mengajukan usulan lanjutan, yakni pembangunan Jalan Tol Samarinda – Bontang sepanjang 94 km.
Jalan Tol Samarinda – Bontang ini akan menjadi bagian dari rencana pembangunan jalan tol di Kaltim sepanjang 323 km, meliputi ruas jalan Balikpapan – Samarinda - Bontang, Sangatta - Maloy.
“Ruas jalan tol ini merupakan jaringan jalan tol di Kaltim yang akan terkoneksi dengan Bandara Samarinda Baru, Jembatan Mahkota II, Bontang Lestari atau pusat Pemerintahan Kota Bontang, kawasan klaster industri oleochemical, klaster industri migas kondensat dan KIPI Maloy,” kata Awang Faroek, di Istana Negara, Kamis (9/6).
Ruas jalan tol Samarinda – Bontang yang akan diusulkan saat ini sudah siap dengan basic design. Kehadiran jalan tol ini akan mempersingkat jarak antara Samarinda menuju Bontang dan sebaliknya. Jalur yang ada saat ini sepanjang 122 km, sedangkan dengan jalan tol jaraknya akan menjadi hanya 94 km dengan kondisi jalan yang lebih baik dan cenderung rata, sehingga waktu tempuh akan lebih singkat.
Jalan Tol Samarinda – Balikpapan terbagi dalam 4 Seksi, yakni Seksi I : Palaran – Bandara Samarinda Baru (BSB) sepanjang 23,5 km, Seksi 2 : BSB – Sambera sepanjang 24 km, Seksi 3 : Sambera – Marangkayu sepanjang 22,5 km dan Seksi 4 : Marangkayu – Bontang sepanjang 24 km.
“Tekad saya, jalan tol kita itu tidak hanya dari Balikpapan ke Samarinda. Jalan tol akan kita teruskan ke Bontang, Sangatta hingga kawasan industri kita di Maloy. Seperti Jalan Tol Balikpapan – Samarinda, kita harus yakin. Kalau kita kompak, insyaallah rencana ini pasti akan terwujud dengan baik. Jalan tol ini akan menjadi pendorong yang hebat bagi kemajuan Kaltim di masa depan,” yakin Awang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim, HM Taufik Fauzi didampingi Kepala Bidang Bina Marga, Joko Setiono menjelaskan. basic design Jalan Tol Samarinda – Bontang saat ini sudah ada. Dari sisi geotektonik, jalur tol ini berada pada daerah lembah dengan jenis tanah lanau dan lempung. Geologi ruas jalan tol ini cukup aman dari patahan dan longsor.
“Topografinya cenderung datar dan berbukit, sehingga geometri jalan cukup bagus. Demikian juga dengan daya dukung tanahnya cukup baik dan drainase bisa dibuat dengan mudah,” jelas Taufik.
Ditambahkan Taufik, jalan tol ini akan dibuat 2 jalur dengan 6 lajur. Masing-masing lajur dibuat dengan lebar 3,6 meter. Lebar badan jalan secara keseluruhan 33,1 meter dengan sistem perkerasan rigid pavement. Pada jalur tol ini juga akan dibuat 6 persilangan tidak sebidang.
“Waktu pelaksanaan kita estimasi sekitar 42 bulan. Perkiraan biaya konstruksi yang kita hitung pada 2013 mencapai Rp9,6 triliun. Sedangkan biaya pengadaan lahan saat itu diproyeksi Rp1,1 triliun. Usulan pendanaannya dari APBD, APBN, Loan dan juga investor,” pungkas Taufik. (sul/humasprov)
29 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 Juni 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
23 Juli 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
13 Agustus 2018 Jam 17:22:05
Pembangunan
20 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
04 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:20:15
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:18:01
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
08 Desember 2023 Jam 11:15:03
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
07 Desember 2023 Jam 20:44:10
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
18 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
17 Oktober 2019 Jam 22:17:13
Perkebunan
28 Mei 2020 Jam 17:22:01
Kegiatan Pemerintah
29 Agustus 2018 Jam 19:07:38
Event
03 Maret 2020 Jam 09:30:25
Berita Acara