Kalimantan Timur
Jangan Jadi Penonton Rebut Peluang

Launching Buku Kisah Sukses Atlit dan Pemuda Kaltim

SAMARINDA – Di penghujung tahun 2013 ini, Pemprov Kaltim melalui Biro Sosial menerbitkan dua buku berjudul “Anak Muda Kaltim Rebut Peluang Jangan Jadi Penonton” dan “Kisah Sukses Atlit Kaltim Menembus Prestasi Dunia”.
Terbitnya buku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua anak muda di Kaltim untuk menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing.Kedua buku tersebut dilaunching bertepatan dengan Peringatan Tahun Baru Islam 1435 Hijriyah yang dirangkai dengan syukuran atas keberhasilan penyelenggaraan Pemilukada, pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2013-2018, dan berbagai momentum keberhasilan yang diperoleh Pemprov selama 2013, yang dilaksanakan di Masjid Islamic Center, Rabu (18/12) malam.
Launching kedua buku tersebut ditandai dengan penandatanganan sampul buku oleh Gubernur H Awang Faroek Ishak yang didampingi Wagub H Mukmin Faisyal dan Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim H Bere Ali.
Usai launching tersebut, Bere Ali mengungkapkan kehadiran kedua buku tersebut terasa sangat luar biasa, karena dapat menjadi motivasi bagi generasi muda Kaltim untuk menjadi seorang yang sukses di usia muda. Khususnya, lanjut dia, yang memuat tentang pemuda Kaltim kreatif yang menjadi pengusaha potensial agar tidak menjadi penonton.
“Mengapa sangat luar biasa dan bisa menjadi motivasi bagi kita, karena menurut saya, buku itu  memuat beberapa pemuda yang berhasil dalam usia yang masih sangat muda, yang berusia antara 20-35 tahun,” ungkap Bere.
Dalam buku “Anak Muda Kaltim Rebut Peluang Jangan Menjadi Penonton”, ujar Bere Ali, memuat 12 pemuda Kaltim yang mampu mencapai sukses di usia muda, yakni Firly di bidang transportasi, Syeima Rabitah Al Qadrie (novelis), Endro S Efendi dan Agus  (usaha media cetak), Oni (distributor semen dan pabrik tapioka)
Selanjutnya, Roni (usaha jual beli mobil), Bayu (lembaga pendidikan dan keterampilan), Khoirul Amar (usaha fotokopi), Elly Hasan (aktivis penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba), Ical (penggiat lingkungan berbasis pariwisata), Icha (penggiat seni) dan Ramadhan  S Pernyata (penggagas game online berbasis budaya daerah).
Sementara, buku lainnya, yaitu “Kisah Sukses Atlit Kaltim Menembus Prestasi Dunia”, memuat  10 atlit Kaltim berprestasi dunia, yakni Hendra dari cabang olahraga binaraga, Abdul Kahar MIM (tenis lapangan), M Said dan Muhammad (softball), Alfons Lung (taekwondo), Deki Zulkifli dan Suryadi (gulat), Juwita (catur), Bayu Gatra (sepakbola) dan Dahliana (panahan).
Menurut Bere, didalam kedua buku tersebut terdapat kisah orang-orang yang patut menjadi teladan. Karena disaat sekarang banyak orang pesimis dengan kemampuan generasi muda dalam mengisi pembangunan.
“Di sisi lain banyak sekali pemuda-pemuda kita yang berhasil tetapi tidak didokumentasikan. Dengan adanya buku-buku ini kita berharap bisa menjadi inspirasi bagi pemuda-pemuda lain di Kaltim. Intinya jangan menjadi penonton, mari kita rebut peluang-peluang yang ada. Dan mereka yang berhasil tidak harus menunggu tua, di usia muda juga bisa berhasil,” jelas Bere.
Dengan terbitnya buku ini, Pemprov menginginkan adanya satu paham publikasi yang bersifat bagus untuk bisa dilihat oleh kalangan siapapun agar bisa termotivasi, berjuang untuk meraih hasil yang terbaik. Kedua buku tersebut ditulis oleh Eko Susanto dan Samsul Arifin (penulis) dari Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim serta Inni Indarpuri (novelis) dari Biro Ekonomi Setprov Kaltim. (her/hmsprov)

//Foto: PATUT DICONTOH. Gubernur H Awang Faroek Ishak menadatangani sampul buku “Anak Muda Kaltim Rebut Peluang Jangan Jadi Penonton” dan “Kisah Sukses Atlit Kaltim Menembus Prestasi Dunia”. (fajar/humasprov kaltim).


 

Berita Terkait
Government Public Relation