Kalimantan Timur
Jembatan Kembar Bakal Mengurai Kemacetan

Jembatan Mahakam IV atau Jembatan Kembar yang pengerjaannya on progress, diharapkan akan mengurai kemacetan lalu lintas Kota Tepian.(Foto Dinas Pekerjaan Umum PR dan PERA)

Sore itu, matahari mulai berangkat ke peraduan. Cahayanya tak lagi menyengat. Sekelompok para pekerja mulai keluar dari kantornya. Anak sekolah mulai dijemput oleh orang tua atau penjemputnya. Aktivitas lalu lintas di Kota Tepian seketika menjadi padat. Tak terkecuali di Jembatan Mahakam. Antrean kendaraan pun sangat panjang.  Kemacetan menuju Jembatan Mahakam tak terelakkan. Bahkan, bisa sampai depan kawasan Islamic Centre Samarinda. Badan lelah setelah seharian bekerja, makin lelah dengan macetnya jalanan.

Sebenarnya, telah berapa lama usia jembatan yang kontruksinya menggunakan desain konstruksi Lattice Truss  dimana rangkaian penyangga beban berbentuk segitiga ini? Jembatan yang diresmikan oleh Presiden Soeharto Juli 1986 itu dibangun sejak Oktober 1983, otomatis telah berusia lebih dari 30 tahun. Ia merupakan Jembatan yang istimewa.   Jembatan pertama yang menghubungkan Samarinda dan Samarinda Seberang,  juga  tercatat  sebagai proyek yang dipimpin oleh  putra Indonesia. Jembatan ini sangat membantu karena  mempersingkat waktu perjalanan. Sehingga sudah tidak perlu lagi naik ketinting atau fery jika menyeberang. Dan tentu saja kian melancarkan roda perekonomian Kalimantan Timur.

Jembatan (bentang tengah) yang dimulai dengan perakitan rangka-rangka baja.(Foto Dinas Pekerjaan Umum PR dan PERA)

Presiden Soeharto kala itu bahkan menulis rasa bangganya atas jembatan  yang panjangnya lebih 400 meter dan lebar 9 meter, termasuk 1,2 meter sebagai trotoar untuk para pejalan kaki pada kedua sisinya. Soeharto dalam Otobiografinya Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya mengatakan tidak ragu akan kebangkitan kekuatan-kekuatan ekonomi pulau terbesar di tanah air kita. Dalam hal ini yang dimaksud Soeharto adalah Kalimantan Timur.

Penduduk kota Samarinda apalagi, sangat bahagia dengan kehadiran jembatan Mahakam. Luapan rasa bangga tergambar dengan dipenuhinya Jembatan Mahakam oleh masyarakat saat menyaksikan secara langsung bagaimana rupa Jembatan Mahakan sesaat setelah usai peresmian tahun 1986.

Jumlah penduduk pun semakin meningkat. Demikian pula pertumbuhan kendaraan di Kaltim, khususnya Samarinda terus mengalami lonjakan drastis. Tak heran  lalu lintas yang melalui Jembatan ini pun kian padat.  Jembatan berusia lebih dari 30 tahun ini pun  terlihat sudah kewalahan menampung masyarakat yang lalu lalang di atasnya. Meskipun sebenarnya telah ada jembatan alternatif yakni  Jembatan Mahulu. 

Masyarakat tak perlu risau, demi mengurai kemacaten yang kerap terjadi, Pemprov Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum PR dan PERA tengah mengerjakan  tambahan jembatan Mahakam di sampingnya. Jembatan ini dinamakan Jembatan Kembar atau Jembatan Mahakam IV. Saat ini proyek terus dikerjakan. Pilar-pilar jembatan didirikan.  Jalan menuju jembatan juga terus dibangun. Rencana pembangunan jembatan ini, panjang bentang jembatan 220 meter, lebar 16,9 meter, dan tinggi clearance vertikal sepanjang  22 meter.


Progress pekerjaan dari sisi Samarinda. (Foto Dinas Pekerjaan Umum PR dan PERA)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat HM. Taufik Fauzi didampingi Kepala Bidang Bina Marga Joko Setiono mengungkapkan bahwa pekerjaan proyek tersebut sudah on progress. Kami berharap Oktober Jembatan selesai secara fungsional, sehingga ada kesempatan  Komite Keselamatan Jembatan Kementerian PU mengecek dan mengevaluasi, agar Desember jembatan sudah bisa resmikan. kata HM Taufik Fauzi.

Sudah tak sabar ingin segera menyaksikan bagaimana rupa Jembatan Kembar atau Mahakam IV ini? Apakah euforia yang sama akan kita saksikan saat peresmiannya nanti sebagaimana Jembatan Mahakam sebelumnya? Yang jelas kehadirannya memang benar-benar ditunggu untuk mengurai kemacetan di Kota Tepian. Yuk, kita doakan agar pembangunannya dilancarkan dan tidak ada kendala yang menghambatnya. Aamiin.

(yuv/Ni/Tim Humasprov)

Berita Terkait
Data Masih Kosong
Data Masih Kosong
Government Public Relation