BALIKPAPAN. Semilir angin, hembusan ombak, suara sirine kapal fery yang memecah keheningan laut biru adalah pemandangan yang biasa kita saksikan di pelabuhan penyeberangan Balikpapan-PPU. Satu per satu kendaraan beserta penumpangnya masuk ke kapal penyeberangan atau fery. Baik roda dua maupun roda empat.
Tak hanya kendaraan pribadi, beberapa kendaraan pun ada yang membawa barang dagangan. Bahkan, ada pula kendaraan bahan bakar minyak yang diangkut dengan kapal penyeberangan. Semuanya menuju Penajam Paser Utara. Setelahnya, sebagian kendaraan melanjutkan perjalanan hingga Paser dan Kalimantan Selatan.
Untuk naik fery penyeberangan, jenis roda empat harus membayar sebesar Rp 281 ribu. Masuk ke fery tersebut harus antre. Jika kendaraan yang masuk sudah penuh, terpaksa menunggu giliran berikutnya. Jadi, untuk menyeberang ke PPU, tak hanya butuh biaya, tapi juga harus rela menunggu antrean yang membutuhkan waktu cukup lumayan.
Menghubungkan lautan dengan akses sebuah jembatan tol di Kalimantan Timur sebagaimana Jembatan Tol Mandara di Bali, sebagian orang mengatakan rasanya hanya mimpi. Namun tidak bagi Provinsi Kalimantan Timur. Keinginan tersebut akan segera terwujud.
“Proyek ini bukanlah mimpi, tapi kenyataan. Kita bangun konektivitas antar daerah, lintas kabupaten dan kota, bahkan lintas provinsi di Kalimantan,” tutur Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, saat launching Jembatan Tol Teluk Balikpapan-Penajam Paser Utara, Minggu (13/5).
Launching Jembatan Tol Teluk Balikpapan - PPU dilanjutkan kunjungan lapangan ke pabrik precast di Buluminung
Gubernur meyakinkan, jembatan tol yang dibangun BUMN ini akan menjadi wahana percepatan pertumbuhan ekonomi Kaltim bahkan nasional. Jembatan tol dibangun melalui pola kerja sama Public Privat Partnership (PPP). Pemrakarsa Waskita Tol Road 60 persen, Perusda Kaltim 20 persen, Perusda Balikpapan 5 persen, dan Perusda PPU 15 persen. Proyek ini merupakan lanjutan dari program-program materplan perluasan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Proyek tidak menggunakan APBD maupun APBN. Proyek ini telah disetujui oleh Presiden Jokowi dengan dijadikan percontohan proyek strategis nasional yang merupakan inisiatif daerah,” ungkap dia.
Benar yang dikatakan Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar dengan penuh optimis, bahwa kegiatan pada hari itu bukanlah launching lagi namun sudah memasuki groundbreaking. Sebab, sudah ada kegiatan proyek di lapangan.
Pabrik Precast di Buluminung merupakan pabrik beton precast pertama di luar Pulau Jawa dan terbesar ketiga di Indonesia
Hal ini dibuktikan dengan adanya pabrik precast di Kawasan Industri Buluminung, Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Pabrik inilah yang akan memasok kebutuhan tiang pancang sehingga tidak perlu lagi mendatangkan dari Pulau Jawa. Pabrik ini sekaligus sebagai bukti keseriusan PT Waskita Karya bersama Pemkab PPU, Pemprov Kaltim dan Pemkot Balikpapan untuk mewujudkan Jembatan Tol Teluk Balikpapan - PPU. (Yuv/Yan/Ni/TimHumasprov)
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
18 Juli 2022 Jam 10:11:46
Info Grafis
04 April 2020 Jam 07:18:28
Berita Acara
17 Mei 2021 Jam 22:54:11
Kegiatan Silaturahmi
20 Januari 2021 Jam 18:24:23
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak