SAMARINDA - Penghentian sementara operasional sejumlah bandara di Kaltim berimbas pada berhentinya penerbangan komersial dari dan ke Kaltim.
Hal ini sangat berdampak terhadap jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang setiap harinya terus terjadi penambahan. Demikian dengan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Kalaupun terjadi, kata Kepala Biro Humas Setdaprov Kaltim, Syafranuddin, kemungkinan besar mereka yang belum melapor ke tim kesehatan atau melalui Call 112.
Dengan terhentinya arus orang masuk dan keluar Kaltim, diharapkan dalam sepekan ke depan jumlah ODP dan PDP bisa terhenti.
Pemprov Kaltim melalui saluran yang ada seperti melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, berharap warga masyarakat yang merasa belum lama ini datang dari daerah yang selama ini mewabah Virus Corona seperti Gowa, Bogor, dan Jakarta segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau RSU.
“Tidak perlu malu, karena dengan memeriksakan diri lebih awal justru lebih baik sehingga tidak menjadi penyebab menyebarnya Virus Corona,” kata Jubir Pemprov Kaltim yang belum lama ini juga menjalani masa isolasi selama 14 hari karena baru kembali dari Australia.
Ditegaskannya, pemberantasan Virus Corona tidak bisa dilakukan pemerintah semata tanpa dukungan masyarakat terlebih-lebih warga masyarakat yang baru dari perjalanan ke zona merah.
Kejujuran dan keterbukaan warga masyarakat, kata Syafranuddin, penting sekali, karena banyak kasus dimana tim medis terpapar Virus Corona karena pasien tidak mau terbuka dengan riwayat pejalanannya.
Ditegaskannya, jika ada warga masyarakat yang tidak mau terbuka akan riwayat kesehatan dan perjalanannya sama saja ia ingin menyakiti orang lain.
“Bayangkan jika akibat perbuatan kita yang tidak mau jujur dan terbuka itu, ada kerabat atau tetangga kita yang wafat karena terpapar Virus Corona yang tanpa disadari dibawa oleh kita sebagai inangnya,” tegasnya.
Pria yang akrab disapa Ivan ini menyebutkan sepulang dari Australia, dirinya melakukan pemeriksaan mandiri dengan dokter spesialis paru-paru bahkan melakukan rontgen paru-paru di RS Meloy Sangatta.
"Alhamdulillah, hasilnya bagus tidak ada gejala apa-apa, sehingga saya bisa tenang melakukan isolasi di rumah selama 14 hari itu,” ungkapnya. (fan/sul/humasprov kaltim)
05 September 2021 Jam 22:24:28
Kesehatan
21 Maret 2020 Jam 07:27:24
Kesehatan
27 Januari 2019 Jam 21:29:10
Kesehatan
03 Agustus 2020 Jam 17:32:01
Kesehatan
13 November 2020 Jam 22:25:09
Kesehatan
16 Juni 2020 Jam 09:31:48
Kesehatan
22 Maret 2023 Jam 14:30:39
Administrasi Pembangunan
21 Maret 2023 Jam 18:07:56
Gubernur Kaltim
21 Maret 2023 Jam 18:00:13
Administrasi Pembangunan
21 Maret 2023 Jam 17:54:22
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:54:58
Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
12 Juni 2014 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
02 April 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
18 Agustus 2019 Jam 16:14:45
Hari Nasional
16 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pekerjaan Umum
19 Januari 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan