Kalimantan Timur
Jujurlah

Ist

Di tengah upaya pemerintah menerapkan relaksasi menuju tatanan hidup baru (new normal), kasus positif Covid-19 justru semakin meningkat. 

Harus diakui, relaksasi (pelonggaran) telah memberikan dampak positif terhadap pergerakan ekonomi yang sempat  terpuruk sejak tiga bulan awal masa pandemi, pertengahan Maret lalu. 

Tapi di sisi lain, pergerakan manusia yang juga lebih longgar ini menyebabkan lebih banyak orang tertular dan kemudian menularkannya kepada yang lain.

Minggu pekan lalu, jumlah pasien dirawat terus menurun, karena menurunnya jumlah pasien positif dan meningkatnya jumlah pasien yang sembuh. Jumlah pasien dirawat Minggu lalu bahkan sudah berada di bawah angka 100 orang, yakni 99 pasien.

Tapi Sabtu ((27/6/2020), jumlah pasien positif melesat menjadi 123 pasien. Ini disebabkan 11 penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, sementara yang sembuh hanya 5 orang.

"Ini nyata di depan kita.  Walau corona ini tidak terlihat, Pak Gubernur (H Isran Noor) selalu mengingatkan, jangan pandang remeh," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim H Nazrin, mengulang pesan Gubernur Isran Noor.

Tidak menganggap remeh yang dimaksud Gubernur adalah, bahwa ekonomi masyarakat harus terus bergerak, tetapi protokol kesehatan jangan pula dilalaikan.

Setidaknya berdisiplin dalam tiga hal. Selalu menggunakan masker, apalagi keluar rumah, selalu menjaga jarak (physical distancing) dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.

Tak kalah penting dari itu adalah kejujuran. Masyarakat yang usai melakukan perjalanan dari luar daerah, apalagi dari zona rawan Covid-19 harus jujur melakukan karantina mandiri, hingga benar-benar bersih dari Covid-19. Sebab kasus positif teranyar cenderung didominasi orang tanpa gejala (OTG) dengan riwayat perjalanan luar Kaltim.

"Hampir semua penambahan pasien positif akibat riwayat perjalanan dan kontak erat,  karena tidak jujur tadi. Sebab itu, jujurlah.  Dengan begitu kita  akan menjaga diri sendiri dan melindungi yang lain. Bukan sebaliknya," tegas Nazrin. (sul)

Berita Terkait
Government Public Relation