SAMARINDA – Hingga saat ini di Kaltim jumlah tenaga kesehatan hewan (Keswan) hanya 40 orang baik dokter hewan maupun paramedic veteriner (pendidikan Keswan D3). Karenanya, kabupaten dan kota hendaknya dapat melakukan rekrut tenaga keswan untuk bertugas di daerah masing-masing.
“Kita masih kekurangan tenaga Keswan jika dibandingkan dengan daerah atau kecamatan yang harus dilayani. Sehingga kabupaten dan kota dapat merekrut tenaga tambahan untuk memenuhi kebutuhan di daerahnya, sehingga tidak semata bergantung pada provinsi maupun pusat,” kata Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya didampingi Kepala Bidang Keswan Edith Hendartie.
Menurut dia, idealnya satu kecamatan tersedia seorang dokter dibantu dua orang medic atau paramedic veteriner. Sehingga minimal dalam satu kecamatan tersedia tiga orang petugas kesehatan hewan.
Sementara di Kaltim terdapat 146 kecamatan yang tersebar di 14 kabupaten/kota. Berarti jumlah petugas kesehatan hewan dengan lingkup wilayah yang harus dilayani masih sangat jauh dari harapan atau minimal diperlukan 146 dokter hewan dan 292 paramedik.
Diperlukan dukungan dan komitmen semua pihak baik provinsi maupun kabupaten dan kota untuk menambah jumlah tenaga kesehatan hewan tersebut. Terutama dalam upaya mendukung suksesnya program Swasembada Daging Sapi/Kerbau (PSDSK) 2014.
Secara umum di Kaltim tersedianya sumber daya lahan potensial sebagai basis ekologis untuk pengembangan ternak cukup potensial belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi sumber daya lahan dapat menampung kurang lebih 734.050 satuan ternak ruminansia.
Jumlah tersebut setara dengan 968.000 ekor ternak sapi. Sementara populasi yang ada masih sangat kecil atau sekitar 108.000 ekor. Namun, guna mendukung peningkatan produktivitas maupun populasi maka tenaga keswan sangat menentukan.
Selain itu, program pertanian dalam arti luas yang didalamnya terdapat subsektor peternakan merupakan program prioritas Pemprov Kaltim yang telah ditetapkan Gubernur Awang Faroek Ishak.
“Peningkatan jumlah tenaga keswan guna melakukan pendampingan sekaligus pelayanan terhadap kesehatan hewan ternak para petani terhindarkan ternak dari serangan penyakit, sekaligus mampu meningkatkan produktivitas dan populasi ternak Kaltim,” ungkap Dadang Sudarya.(yans/hmsprov).
////Foto : Penembangan perternakan di Kaltim masih kekurangan tenaga kesehatan hewan.(dok/humasprov kaltim)
31 Desember 2014 Jam 00:00:00
Peternakan
07 Januari 2015 Jam 00:00:00
Peternakan
13 Oktober 2019 Jam 21:17:52
Peternakan
22 Mei 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
20 September 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
03 April 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
20 Maret 2023 Jam 22:54:58
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:23:52
Wakil Gubernur Kaltim
19 Maret 2023 Jam 08:30:41
Wakil Gubernur Kaltim
18 Maret 2023 Jam 23:51:27
Pemilihan Umum
18 Maret 2023 Jam 23:44:21
Agama
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
07 Februari 2020 Jam 21:41:56
Insfrakstuktur
21 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
03 Januari 2019 Jam 20:21:37
Kegiatan Pemerintah
06 April 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
18 Mei 2018 Jam 23:54:20
Perhubungan