SAMARINDA – Pemerintah pusat tahun ini melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal melakukan kebijakan dengan memfokuskan investasi di luar Pulau Jawa. Bahkan nilainya mencapai Rp118 triliun, 20 persen atau sekitar Rp38 triliun akan diarahkan untuk kegiatan investasi di Kalimantan.
“Kebijakan investasi dari pusat tahun ini memberikan angin segar bagi daerah khususnya Kaltim. Karena investasi di Pulau Jawa sudah penuh sehingga difokuskan ke provinsi-provinsi lain dan koridor Kalimantan kebagian sekitar 20 persen dari Rp118 triliun,” kata Kepala Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim HM Yadi Sabianoor.
Menurut dia, untuk Kaltim saja sudah tercatat dan segera dilakukan pembangunannya untuk kegiatan Koridor tiga proyek MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) terdapat di Balikpapan, Samarinda,Bontang dan Kutai Timur.
Masing-masing untuk Balikpapan Jembatan Pulau Balang serpanjang 1.784 meter, Kawasan Industry Kariangau, pelabuhan, powerplant dan jalan tol serta pengembangan Bandara Sepinggan (terminal 110.000 meter persegi dan perpanjangan runway menjadi 3.250 meter).
Sedangkan di Samarinda terdapat pembangunan Bandara Samarinda Baru sepanjang 2.100 meter x 45 meter, pelabuhan Peti Kemas dan penumpang di Palaran serta Jembatan Mahkota II sepanjang 740 meter dan Jembatan Kembar.
Sementara itu di Kota Bontang terdapat proyek pembangunan pabrik Pupuk Kaltim 5 dan pembangunan pabrik ammonium nitrate, program food and rice estate tersebar di seluruh kabupaten se-Kaltim dan di Kabupaten Bulungan telah terbangun 50.000 hektar untuk komoditi padi, jagung dan kedelai.
Sedangkan di Kutai Timur terdapat proyek pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy, pembangunan akses jalan ke Maloy, pembangunan transportasi kereta api angkutan batu bara.
“Pembangunan rel kereta api melibatkan Uni Emirat Arab yang dibangun dari Muara Wahau-Bengalon-Lubuk Tutung sepanjang 135 kilometer, pembangunan pabrik peleburan alumunium (smelter alumina) serta powerplant kapasitas 1.400 MW dan pelabuhan batu bara,” jelasnya.
Selain itu, diluar Koridor Ekonomi dan sudah tercatat investasi berupa pembangunan transportasi kereta api khusus angkutan batu bara dari Kutai Barat-Balikpapan sepanjang 160 kilometer.
Pembangunan powerplant di Kutai Timur berkapasitas 2 x 100 megawatt dan pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 230.000 hektar di Kabupaten Kutai Barat dan Kutai Kartanegara.
Termasuk pihak Pertamina terutama yang berasal dari PMA yang berkaitan dengan gas dan minyak serta pembukaan centralized crude terminal (CCT) yang rencananya dibangun pada tahun ini di Lawe-Lawe Kabupaten PenajamPaser Utara.
“Tentunya dengan kebijakan yang dilakukan pusat akan memberikan kesempatan bagi daerah khususnya Kaltim berjuang untuk memperoleh investasi yang dibagikan ke berbagai provinsi termasuk di Koridor Kalimantan. Sesuai target kita nilai investasi 2013 mencapai Rp34,5 triliun,” ungkap Yadi.(yans/hmsprov).
Foto : HM Yadi Sabianoor
30 Januari 2014 Jam 00:00:00
Investasi
06 Desember 2013 Jam 00:00:00
Investasi
24 Mei 2017 Jam 00:00:00
Investasi
03 Februari 2022 Jam 19:53:38
Investasi
19 Mei 2022 Jam 20:30:35
Investasi
29 Juli 2022 Jam 06:47:26
Investasi
26 Maret 2023 Jam 14:43:18
Agama
26 Maret 2023 Jam 14:38:50
Pembangunan
26 Maret 2023 Jam 14:31:54
Gubernur Kaltim
26 Maret 2023 Jam 14:19:03
Agama
26 Maret 2023 Jam 14:03:12
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
06 November 2017 Jam 08:22:29
Kegiatan Silaturahmi
17 September 2019 Jam 22:10:27
Kesehatan
22 Mei 2018 Jam 04:42:55
Informasi dan Komunikasi
08 November 2018 Jam 18:37:22
Kegiatan Silaturahmi