Kalimantan Timur
Kaltim Bertekad Wujudkan Ketahanan dan Kemandirian Pangan

Kaltim  Bertekad Wujudkan  Ketahanan dan Kemandirian Pangan

BALIKPAPAN - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan, Kaltim sebagai daerah yang dianugerahi sumber daya alam yang luar biasa, memiliki  tantangan yang beragam diantaranya penyebaran penduduk yang tidak merata, kesenjangan antar wilayah, tingkat pertumbuhan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang relatif rendah. 

“Dengan kondisi itu  Pemprov  Kaltim terus berupaya mengatasi permasalahan tersebut untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan melalui berbagai program, diantaranya kerjasama dengan TNI-AD untuk percetakan sawah baru,” kata Gubernur Awang Faroek Ishak pada Rapat Koordinasi Pencetakan Sawah kerjasama TNI-AD dan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Peningkatan Ketahanan Pangan dengan  Kaltim, Kalsel, Kaltara di Aula Makodam VI Mulawarman di Balikpapan, Senin (3/3).

Dijelaskan, kerjasama ini tentunya sangat tepat karena  saat pendanaan dari pemerintah sudah terbatas, sehingga pembangunan di sektor pertanian perlu juga melibatkan dukungan baik pihak swasta, maupun  TNI-AD seperti yang akan direalisasikan dalam pencetakan sawah baru tersebut.

“Saya berharap segala sesuatu yang dihasilkan pada rakor   ini, dapat mendukung pembangunan pertanian secara nasional," ujar Awang.

Dia melanjutkan, sarana dan prasarana pertanian merupakan faktor penting dalam rangka pembangunan pertanian, meliputi  kegiatan perluasan areal atau cetak sawah, optimasi lahan, sistem of rice intensification (SRI), jaringan irigasi, pupuk/pestisida, alat mesin pertanian dan pembiayaan. 

Dalam waktu dekat ini  Pemprov Kaltim juga akan melakukan komitmen dengan pemerintah kabupaten. Komitmen juga akan dibuat gubernur bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk berperan aktif  memajukan pembangunan pertanian. 

Menurut gubernur, memajukan pertanian sangat penting, mengingat   sampai saat ini Kaltim masih belum bisa memenuhi kebutuhan konsumsi beras, karena menurut Angka Ramalan II pada  2013 produksi padi baru mencapai  573.381 ton atau 87 persen  sehingga masih kurang 13 persen. Melihat kenyataan ini, Pemprov Kaltim dan pemerintah kabupaten berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan beras tersebut.

“Jika kita mampu, maka beras tidak perlu lagi didatangkan dari daerah lain. Dengan dukungan pemerintah pusat, maka pemerintah provinsi dan kabupaten/kota  dapat saling bersinergi untuk mencapai pemenuhan konsumsi beras lokal itu,” tegas  gubernur.

Pada kesempatan itu  gubernur,  mengucapkan terima kasih kepada Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, karena pada 2014  Pemprov Kaltim menerima kegiatan meliputi, cetak sawah 1.250 hektare (ha), optimasi lahan 700 ha, jaringan irigasi 2.350 ha, pengelolaan irigasi partisipatif 5 paket, System of Rice Intensification (SRI) 200 ha dan SID cetak sawah 1.000 ha.

Sedangkan kegiatan lain untuk menunjang peningkatan produksi tanaman padi  berupa, peningkatan produktivitas meliputi penggunaan benih unggul bermutu, pemupukan yang berimbang dan penggunaan pupuk organic, pengairan dan alat mesin pertanian.  Tata air mikro, penggunaan pompanisasi, sumur dan embung. Pengamanan produksi pengendalian dampak fenomena iklim, pengendalian OPT dan penanganan pasca panen.

Selain itu juga dilakukan penguatan kelembagaan dan pembiayaan berupa program PUAP, LM3 dan PNPM, penguatan KOPTA, Gapoktan, penguatan kelembagaan Asosiasi/LSM/KTNA, UPJA, kios saprodi, peningkatan pelayanan penyuluhan/ perbenihan/perlindungan, KKP-E, KUR dan kemitraan.

Sementara itu Pangdam VI Mulawarman  Mayjend TNI Dicky Wainal Usman mengatakan, masalah ketahanan pangan merupakan salah satu dari unsur ketahanan nasional yang dikaitkan dengan ketahanan ekonomi maupun ketahanan sosial budaya  bahkan dapat masuk pada ketahanan bidang pertahanan dan keamanan.

Guna meningkatkan ketahanan pangan Pemprov Kaltim dan Kodam VI Mulawarman meningkatkan program  rmelalui intensifikasi, ekstensifikasi maupun pelatihan yang diprogramkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

            “Dalam rangka ketahanan pangan Kodam VI Mulawarman memberikan pelatihan kepada Babinsa tentang budi daya ikan lele, penggemukan sapi juga budi daya buah naga di seluruh satuan dalam rangka meningkatkan perekonomian prajurit dan sebagai contoh kepada masyarakat,”tegasnya. 

            Terkait MoU peningkatan ketahanan pangan antara gubernur Kaltim, Kaltara dan Kalsel dengan Panglima Kodam VI Mulawarman, menurutnya hal tersebut akan menjadi landasan kerjasama yang sinergis dan saling membantu pada penyelenggaraan kegiatan peningkatan ketahanan pangan.

            “Saya juga  mengajak seluruh prajurit  di wilayah, instansi terkait, para petani dan kelompok tani agar bersatu padu untuk menyukseskan program pencetakan sawah dan peningkatan ketahanan pangan. Hal  ini merupakan wujud tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Hadir pada rakor tersebut Dirjen Prasrana dan Sarana Pertanian Sumarjo Gatot. Irianto, Gubernur Kalsel Rudi Arifin, Pj Gubernur Kaltara H Irianto Lambrie para bupati dan walikota se-Kaltim dan Kaltara, juga para perwira di jajaran Kodam VI Mulawarman. (sar/sul/es/hmsprov).  

///FOTO : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menandatangani Nota Kesepahaman Peningkatan Ketahanan Pangan dengan Kalsel dan Kaltara yang disaksikan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman.(johan/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation