* Terapkan Strategi Terpadu untuk Pembangunan Berkelanjutan
SAMARINDA-Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan sasaran Kaltim Bangkit 2013 bukanlah akhir dari tujuan pembangunan namun merupakan awal kebangkitan ekonomi Kaltim memasuki era baru pengembangan pertanian berbasis agribisnis dan agroindustri dengan orientasi peningkatan nilai tambah dan daya saing.
"Ini kita sebut sebagai peletakan fundamental transformasi ekonomi menuju ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan," kata Gubernur belum lama ini.
Diungkapkan, dinamika pembangunan di Kaltim sangat erat kaitannya dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah. Sehingga untuk menemukan langkah yang tepat, perlu dilakukan pemilihan strategi perencanaan yang cerdas, cermat dan tepat.
"Apabila dibagi dalam beberapa skneario besar, pilihan strategi tersebut dapat dapat diklasifikasikan menjadi bussiness as usual, pengurangan hasil tambang. Kemudian, pertanian, industri dan jasa ditingkatkan, melanjutkan pembangunan infrastruktur dan penerapan strategi terpadu," ungkapnya.
Dijelaskan, dengan menggunakan metode analisa sistem dinamis, Kaltim dapat memprediksikan bagaimana economic impact yang dihasilkan dari masing-masing strategi. Pada 2025 PDRB Kaltim diproyeksikan meningkat menjadi Rp1.800 triliun dan menjadi Rp2.600 triliun pada 2030.
Kemudian diiringi dengan pertumbuhan ekonomi pada level 5-7 persen, penurunan tingkat pengangguran menjadi 6-7 persen, penurunan tingkat kemiskinan menjadi 5-6 persen, dengan tetap mempertahankan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 35 persen.
Disebutkannya, melalui skenario bussiness as usual (dimana pembangunan berjalan dengan basis bisnis/daya tarik lahan), dapat dilihat dari 2005 sampai dengan 2025 timbul dampak negatif berupa turunnya luas hutan, meningkatnya pertanian dan perkebunan secara drastis, serta turunnya kualitas lingkungan.
Sebaliknya, dengan skenario strategi terpadu (dimana penggunaan dan pemanfaatan lahan disesuaikan dengan RTRW serta konsepsi strategi transformasi ekonomi), dapat dilihat dari 2005 sampai dengan 2025 timbul dampak positif berupa minimnya penurunan luas hutan, tetap meningkatnya pertanian dan perkebunan, dan terjaganya kualitas lingkungan.
"Terhadap beberapa simulasi tersebut, saya simpulkan hingga saat ini strategi transformasi ekonomi yang dilakukan oleh Pemprov Kaltim yang mengadopsi skenario tujuh (strategi terpadu) sudah berada di jalur yang tepat," sebut Awang. (her/hmsprov).
21 Maret 2018 Jam 20:54:02
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
15 Desember 2015 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
22 Maret 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
10 Februari 2015 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
15 Desember 2015 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
22 Maret 2018 Jam 19:15:52
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
03 Juni 2023 Jam 17:53:53
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:26:57
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:25:15
Kaltim Berduka
03 Juni 2023 Jam 11:22:53
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:21:06
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
04 Januari 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
19 Juni 2020 Jam 17:03:43
Kesehatan
11 Februari 2022 Jam 21:28:04
Wakil Gubernur Kaltim
01 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata