Kalimantan Timur
Kaltim Belum Miliki Penyuluh Utama

SAMARINDA – Ternyata hingga saat ini Kaltim belum memiliki tenaga penyuluh pertanian ahli dan utama. Hal ini akibat banyak penyuluh berpindah tugas (fungsional) ke struktural serta kurangnya mengikuti Diklat (pendidikan dan pelatihan) ke tingkat ahli dan utama.
Karenanya, ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kaltim H Fuad Asadin, pihaknya telah merumuskan berbagai kebijakan terutama yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian lapangan.
“Kebijakan terus kita lakukan terutama untuk penyelenggaraan sejumlah Diklat terampil dan ahli sehingga daerah akan memiliki tenaga penyuluh pertanian ahli dan utama,” ujar Fuad Asadin pada Diklat Teknis Agribisnis Tanaman Jagung Bagi THL-TBPP dan Tanaman Padi bagi Aparatur di UPTB Bapeltan Sempaja Samarinda, Minggu (28/4).
Selama ini pelatihan yang digelar hanya pada tingkat dasar dan lanjutan, sehingga tenaga penyuluh baik aparatur (PNS) maupun THL-TBPP (Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian) hanya pada tingkat madya.
Peningkatan kapasitas dan kompetensi serta keterampilan tenaga penyuluh sangat penting dan strategis dalam melakukan pendampingan, khususnya dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku utama (petani) dan pelaku usaha.
“Program pertanian dalam arti luas telah menjadi program prioritas, sehingga penyuluh haruslah memiliki kompetensi memadai di bidangnya. Terutama dalam melakukan pendampingan sekaligus pembinaan bagi pelaku utama guna meningkatkan produktivitas dan pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing produknya,” harap Fuad Asadin.
Sementara itu Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan UPTB Bapeltan Sempaja Samarinda Asmirida menyebutkan hingga saat ini Bapeltan telah melaksanakan 17 kali pelatihan yang melibatkan tenaga penyuluh PNS dan THL TBPP di kabupaten/kota.
“Sejak awal tahun hingga April ini Bapeltan telah menyelenggarakan 17 kali pelatihan bagi penyuluh PNS maupun THL TBPP. Kegiatan bersumber dari APBN dan APBD provinsi yang melekat di BKPP dan UPTB Bapeltan termasuk APBD kabupaten/kota untuk kerjasama pelatihan peningkatan kompetensi penyuluh di daerah masing-masing,” kata Asmirilda.
Diklat Agribisnis Tanaman Jagung bagi THL TBPP dan Tanaman Padi bagi Aparatur dilaksanakan tujuh hari sejak 28 April hingga 4 Mei dan masing-masing diikuti 30 peserta. Dengan  Narasumber Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim H Ibrahim dan tampak hadir Kepala UPTB Bapeltan Sempaja Samarinda Hj Noor Hartati.(yans/hmsprov).
 

Berita Terkait
Government Public Relation