SAMARINDA - Kenaikan beberapa harga barang kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional pada awal Bulan Ramadhan dianggap sebagai suatu fenomena yang kerap terjadi setiap tahunkarena permintaan meningkat.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kaltim, H.M Djaelani menilai belum perlu langkah refresif seperti mengadakan operasi pasar dalam pengendalian harga kebutuhan pokok di pasar tradisional. Menurut dia, kenaikan harga akan dinormalisasi dengan penambahan stok barang.
Kenaikan harga mencapai 10-15 persen menjelang Ramadhan juga masih dalam taraf wajar. Apalagi pantauan Disperindagkop & UMKM Kaltim, kondisi di lapangan diketahui bahwa stok 11 kebutuhan pokok, diantaranya beras, tepung terigu, gula, garam, susu dan minyak goreng masih aman hingga empat bulan ke depan.
Dengan demikian, masyarakat diimbau tidak terlalu risau dengan kondisi saat ini, karena stok barang di seluruh di Kaltim cukup untuk tiga bulan setelah Ramadhan, sehingga tidak melakukan aksi borong barang, akibat kepanikan yang berlebihan" ujarnya Kamis (11/7).
Antisipasi kenaikan harga yang perlu dilakukan pada saat kondisi seperti ini, menurut Djailani adalah melakukan pasar murah dan gerakan penanaman sayuran dan pangan alternatif di pekarangan rumah, bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim.
“Tindakan yang paling tepat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri yaitu melaksanakan pasar murah dan kegiatan ini akan terus dilakukan untuk meringankan beban keluarga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Dia menilai, kondisi pasar di Kaltim terbilang sempurna yaitu pedagang berlomba-lomba menjual barang dengan harga murah untuk mendapat pembeli sebanyak-banyaknya walaupun untung yang didapat relatif kecil.
Fenomena kenaikan harga barang diyakini hanya sesaat yaitu selama bulan Ramadhan dan menjelang hari besar Idul Fitri saja. Setelah itu, harga akan berangsur-angsur normal karena menurunnya permintaan dan stok yang terus tersedia.
Adapun tempat penyelenggaraan pasar murah selama sebulan dilakukan secara bergantian dan berpindah setiap harinya. Terdapat 21 kali penyelenggaraan pasar murah dengan durasi waktu antara satu hingga dua hari penyelenggaraan di setiap lokasi.
"Jadi kita berharap masyarakat tetap tenang dalam menjalankan ibadah puasa dan tidak panik dengan memborong sejumlah barang kebutuhan karena pemerintah dan distributor menjamin stok barang-barang tersebut tercukupi hingga empat bulan ke depan," ujarnya(yul/hmsprov).
///Foto : Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat melakukan isnpeksi mendadak di salah satu Pasar di Samarinda untuk melihat langsung kecukupan kebutuhan pokok di Pasaran. (fajar/humasprov kaltim)
10 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
06 Januari 2019 Jam 08:37:44
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 Agustus 2018 Jam 18:54:11
Pertanian dan Ketahanan Pangan
19 Mei 2022 Jam 19:26:56
Pertanian dan Ketahanan Pangan
15 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
26 September 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
12 April 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Mei 2013 Jam 00:00:00
Kependudukan dan Catatan Sipil
18 November 2018 Jam 19:39:40
Agama
26 Februari 2016 Jam 00:00:00
Sosial
05 Januari 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan