SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kaltim terus berupaya melakukan pembangunan bidang telekomunikasi di daerah-daerah yang masih belum terjangkau akses telekomunikasi atau daerah blank spot di daerah pedalaman dan perbatasan maupun pulau terluar Kaltim. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim Abdullah Sani mengatakan upaya mengatasi blank spot tersebut akan terus berlanjut di tahun 2018 dan 2019. Dinas Komunikasi dan Informatika telah mengajukan usulan untuk pembangunan menara base transceiver station (BTS) ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Untuk 2018, lanjut Sani jumlah usulan pembangunan sebanyak 139 BTS. Dari usulan tersebut, Kemenkominfo menyetujui pembangunan menara sebanyak 88 BTS. BTS nantinya akan dibangun di beberapa wilayah yang masih blank spot, diantaranya 11 BTS akan dibangun di Kabupaten Berau. "Kemudian di Kutai Timur sebanyak 18 BTS, Kutai Barat sebanyak 21 BTS, Paser sebanyak 19 BTS, Mahakam Ulu (Mahulu) sebanyak 13 BTS, dan wilayah Kutai Kartanegara akan dibangun sebanyak 6 BTS," kata Abdullah Sani, Rabu (22/11).
Ditambahkan, bantuan 88 BTS tersebut akan dibangun pada tahun 2018 dan pada Nopember ini akan dibangun 6 BTS, dimana untuk towernya akan dibangun oleh Pemkab Mahulu dan apa yang dilukukan ini merupakan suatu keberhasilan Pemprov Kaltim dalam rangka menghilangkan blank spot di daerah. Dengan rencana pembangunan tower plus BTS tersebut, Abdullah Sani mengharapkan permasalahan blank spot di Kaltim dapat teratasi dan masyarakat Kaltim semakin mendapatkan kemudahan berkomunikasi dan mengakses berbagai informasi khususnya di wilayah pedalaman, perbatasan dan pulau terluar.
Komitmen Gubernur Kaltim melalui Diskominfo mengharapkan agar seluruh masyarakat Kaltim merasakan program pembangunan pemenuhan sarana telekomunikasi, bukan hanya masyarakat perkotaan tetapi juga masyarakat yang ada di pedesaan dan perbatasan, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial antara masyarakat pedalaman, perbatasan dengan masyarakat perkotaan. "Kita terus berupaya agar daerah-daerah yang masih blank spot bisa segera teratasi, sehingga masyarakat yang berada di pedalaman, perbatasan maupun di pulau terluar dapat menikmati pelayanan telekomunikasi dalam bentuk 3G, sehingga bukan saja untuk berkomunikasi tetapi juga bisa dipakai untuk internet," papar Abdullah Sani. (mar/sul/humasprov)
21 April 2022 Jam 08:35:03
Informasi dan Komunikasi
05 Februari 2023 Jam 22:23:04
Informasi dan Komunikasi
18 Juli 2022 Jam 22:05:39
Informasi dan Komunikasi
23 Mei 2022 Jam 20:53:43
Informasi dan Komunikasi
09 Mei 2022 Jam 20:37:52
Informasi dan Komunikasi
26 Agustus 2022 Jam 21:38:29
Informasi dan Komunikasi
30 Maret 2023 Jam 10:34:43
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 23:06:31
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 23:04:05
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 18:54:37
Program Pemerintah
29 Maret 2023 Jam 18:51:08
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
21 Juni 2017 Jam 09:22:38
Sosial
24 Mei 2019 Jam 21:46:30
Agama
02 Maret 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
31 Desember 2014 Jam 00:00:00
Peternakan
01 Oktober 2018 Jam 19:45:43
Pemerintahan