BALIKPAPAN - Pada Bakti Sosial Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu Tahun 2022, Provinsi Kalimantan Timur mendapat target dari pusat sebesar 58.923 akseptor KB (Keluarga Berencana).
"Dimana per 23 September ini telah dilayani sebanyak 36.543 akseptor KB atau sebesar 62,02 persen dari target," sebut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim Dr Sunarto saat Komunikasi, Informasi dan Edukasi (Kampanye) Percepatan Penurunan Stunting dan Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting di Aula Kesdam VI Mulawarman Balikpapan, Senin 26 September 2022.
Di hadapan Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor dan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Sunarto mengakui saat ini BKKBN tidak henti-hentinya melakukan kolaborasi bersama lintas kementerian/lembaga (KL) dan institusi.
"Salah satunya Tentara Nasional Indonesia (TNI), dalam hal ini untuk wilayah Kaltim, kegiatan didukung jajaran Kodam VI Mulawarman," jelasnya.
Kerja sama ini lanjutnya, diwujudkan melalui kegiatan Bakti TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan yang melibatkan para prajurit TNI khususnya para Babinsa untuk berperan maksimal dalam mendorong keberhasilan Program Bangga Kencana khususnya pelayanan KB.
Juga, pergerakan dan kemitraan dengan penyuluh KB/PLKB, pelayanan kesehatan reproduksi, pelayanan informasi kelangsungan hidup bayi dan anak, peningkatan partisipasi pria di lingkungan TNI dan masyarakat dalam ber-KB.
Selain itu, terjadi peningkatan dan pemberdayaan ekonomi keluarga, hingga peningkatan ketahanan keluarga dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga di lingkungan TNI dan masyarakat.
Kolaborasi ini sejatinya ujar Sunarto, telah berlangsung sangat lama dan telah banyak memberikan hasil yang optimal dan berdampak baik bagi masyarakat khususnya dalam peningkatan capaian peserta atau akseptor KB.
"Kegiatan hari ini, salah satu upaya kita bersama dalam meningkatkan pemahaman tentang Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting," ungkapnya.
Sebelumnya, Gubernur Kaltim Isran Noor mengungkapkan Kaltim untuk indikator kesejahteraan sosial sangat bagus di atas rata-rata nasional.
Namun berkaitan masalah kependudukan, lanjutnya, Kaltim masih menghadapi dua masalah yang harus mendapat perhatian serius.
"Dua yang belum dìcapai atau di bawah nasional. Yakni kematian ibu melahirkan dan kematian bayi," jelas orang nomor satu Benua Etam ini, seraya perlu penguatan program dan kegiatan tingkat lapang oleh instansi teknis terkait bersama BKKBN guna menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan.
"Ya, salah satunya persiapan remaja dan calon pengantin pra nikah agar memahami kesehatan reproduksi dan usia perkawinan," pungkasnya. (yans/sul/adpimprov kaltim)
09 Desember 2022 Jam 13:51:34
Informasi dan Komunikasi
01 September 2022 Jam 08:52:10
Informasi dan Komunikasi
16 Februari 2022 Jam 05:58:56
Informasi dan Komunikasi
07 Februari 2023 Jam 19:47:15
Informasi dan Komunikasi
01 Juli 2022 Jam 08:10:36
Informasi dan Komunikasi
04 Oktober 2023 Jam 19:02:03
Gubernur Kaltim
04 Oktober 2023 Jam 19:01:02
Gubernur Kaltim
04 Oktober 2023 Jam 18:55:15
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:37:43
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:33:50
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
22 September 2019 Jam 17:48:33
Perhubungan
23 Januari 2017 Jam 00:00:00
Kelautan dan Perikanan
24 September 2018 Jam 18:53:20
Event
01 Mei 2018 Jam 02:19:00
Pemerintahan