Kaltim Galakkan Tanam 1 Miliar Pohon Singkong
SAMARINDA – Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim H Ibrahim mengakui sesuai rencana pembangunan pertanian yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2014-2018 target tertanam satu miliar pohon singkong.
“Kami ada program di tahun 2014 sampai 2018 sesuai yang tercantum dalam RPJMD Kaltim menargetkan penanaman satu miliar bibit pohon singkong yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Kaltim,” ujar Ibrahim, Senin (14/7).
Penyebaran atau penanaman tersebut lanjut Ibrahim dilakukan pemerintah didukung para pihak swasta maupun investor serta koperasi-koperasi yang bergerak di sektor pertanian tanaman pangan yang berada di masing-masing kabupaten dan kota se-Kaltim.
Menurut dia, pemerintah daerah melalui instansi teknis (Dinas Pertanian Tanaman Pangan) didukung pihak swasta dan koperasi terus melakukan penggalakan penanaman bibit singkong karena berdasarkan hitungan dan hasil capaian pengalaman para petani singkong luar Kaltim, kegiatan usaha ini sangat menjanjikan (prospektif) terutama dukungan potensi lahan dan kondisi alam Kaltim yang sangat sesuai untuk pengembangan tanaman singkong. Kegiatan usaha ini diharapkan mampu menjadi salah satu upaya pengentasan kemiskinan.
Sejak tahun lalu tepatnya pada Juni 2013, Gubernur Awang Faroek Ishak telah mencanangkan di beberapa kecamatan untuk menggalakan penanaman singkong gajah yang merupakan salah satu plasma nutfah Kaltim. Dalam satu hektar, tanaman singkong gajah mampu menghasilkan 200 ton.
“Harga singkong perkilogram minimal Rp500. Sehingga dalam satu hektar itu petani mampu berpenghasilan minimal Rp15 juta-Rp20 juta setiap kali panen,” jelas Ibrahim.
Selain itu, tanaman singkong merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomi tinggi apabila dilakukan pengolahan produk (industri hilir). Singkong gajah diolah menjadi tepung mocaf (modification cassava flour) dan layak menggantikan tepung gandum.
Bahkan, tanaman singkong gajah sebagai bahan baku nabati (BBN) dapat diolah menjadi bioful atau bioetanol sebagai energi alternatif atau pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang semakin hari terus berkurang bahkan akan habis.
“Gubernur Awang Faroek Ishak berkeyakinan dengan pengembangan tanaman singkong gajah maka mampu menyejahterakan masyarakat petani dan kemiskinan dapat dituntaskan serta terbuka peluang usaha yang lebih besar di Kaltim,” ungkap Ibrahim. (yans/sul/hmsprov)
//Foto: Gubernur Awang Faroek Ishak panen singkong gajah. (dok/humasprov kaltim).
26 April 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
17 September 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
24 September 2020 Jam 20:17:05
Pertanian dan Ketahanan Pangan
01 April 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
21 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
03 Juni 2023 Jam 22:25:42
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:26:57
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:25:15
Kaltim Berduka
03 Juni 2023 Jam 11:22:53
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:21:06
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
12 April 2022 Jam 21:57:37
Gubernur Kaltim
28 April 2019 Jam 06:40:09
Agama
25 Juli 2022 Jam 22:20:06
Breaking News Kaltim
16 April 2014 Jam 00:00:00
Energi dan Sumber Daya Mineral
20 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan