Kaltim Harus Mampu Bersaing di Segala Bidang
SAMARINDA - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan, harus sadari bahwa Indonesia dan khususnya Kaltim tidak bisa terhindar dari kebijakan perdagangan bebas yaitu ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Oleh karena itu, Kaltim harus mampu bersaing di semua bidang. "Pemberlakuan AEC mau tidak mau menuntut kita harus bersiap diri untuk mampu bersaing dalam segala hal, tidak hanya kemampuan bidang ekonomi dan perdagangan, tetapi juga pada bidang lainnya," kata Awang Faroek Ishak, belum lama ini.
Dikatakan, pemberlakuan AEC merupakan peluang besar bagi para pelaku usaha di daerah ini. Terbukanya pasar ASEAN selayaknya dimanfaatkan dengan baik sehingga produk-produk Kaltim nantinya dapat bersaing setidaknya di pasar negara-negara Asia Tenggara. "AEC memberikan dampak sangat luas bagi peningkatan pembangunan ekonomi dan kemajuan daerah yang juga diharapkan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Menghadapi pemberlakukan pasar bebas, lanjut Awang, Pemprov Kaltim telah mempersiapkan segala sesuatunya diantaranya dengan meningkatkan fasilitas infrastruktur, baik berupa jalan, pelabuhan laut dan bandar udara, kelistrikan dan lain sebagainya. "Pemprov Kaltim juga terus mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan kesiapan usaha sektor industri kecil dan menengah serta pelaku usaha perdagangan," katanya.
Menurut Awang, dalam persaingan pasar bebas para pelaku usaha harus menyiapkan diri secara maksimal, sehingga tidak ada alasan untuk mengatakan tidak siap. Pelaku usaha harus bisa meningkatkan daya saing di semua aspek. Sebab tanpa daya saing, maka kerjasama akan sulit dilakukan dengan negara lain. "Kaltim adalah provinsi kaya dengan sumber daya alam yang melimpah, karena itu harus diimbangi dengan sumber daya manusia berkualitas," kata Awang.
Selain itu, lanjut Awang, upaya lain yang dilakukan adalah peningkatan nilai tambah produk dengan membangun kawasan-kawasan ekonomi potensial dan prospektif diantaranya adalah pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kutai Timur, Kawasan Industri Kariangau di Kota Balikpapan dan Kawasan Industri Buluminung di PPU. Dari beberapa kawasan tersebut kita harapkan terbangun industri-industri manufaktur yang menjadi pusat pengembangan industri hilirisasi di Kaltim dari bahan mentah menjadi produk-produk bernilai tambah," jelas Awang Faroek. (mar/sul/ri/humasprov)
22 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
12 Juni 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
20 November 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
27 Juni 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
23 Desember 2017 Jam 13:36:40
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
01 April 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
31 Mei 2023 Jam 09:36:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
31 Mei 2023 Jam 09:33:40
Ibu Kota Negara
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
14 Oktober 2022 Jam 15:14:38
Prestasi
07 Januari 2019 Jam 18:40:14
Event
15 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
09 Februari 2022 Jam 17:08:25
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
15 Februari 2015 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga