SAMARINDA – Sebagai salah satu koridor ekonomi nasional, Kalimantan Timur menjadi tumpuan dan harapan ekonomi Indonesia karena di Kaltim memiliki Sumber Daya Alam yang sangat besar khususnya minyak, gas dan batubara.
Demikian dikatakan Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak saat acara welcome dinner peserta Off-road 4x4 expedition touring ke daearah perbatasan Kaltim – Malaysia, Sabtu malam (26/10).
“Kaltim menjadi salah satu bagian dari koridor ekonomi nasional selain koridor ekonomi Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara. Sehinnga tidak heran jika Kaltim merupakan penyumbang PDRB (Product Domestic Regional Brutto) telah mencapai Rp.465 triliun,” ujarnya.
Awang Faroek juga menjelaskan bahwa Kaltim kini telah terbagi menjadi dua provinsi yaitu Kalimantan Utara, sehingga terdapat lima provinsi di Kalimantan, dengan dua Negara yaitu Malaysia dan Brunai Darussalam.
Dengan panjang perbatasan mencapai 1.083 kilometer, Kaltim juga menjadi provinsi yang memiliki bagian dari paru-paru dunia atau Hearth of Borneo (HoB), sebagai pulau penyedia oksigen bagi penduduk dunia.
Saat ini ada 75 persen dari Hearth of Borneo berada di Kaltim yang membentang sepanjang Taman Nasional Kayan Mentarang di Kabupaten Malinau yang merupakan kawasan strategis nasional.
“Saat ini ada lebih dari 3 juta hektar lahan hutan dipinjampakaikan untuk lahan pertambangan. Lebih dari 2,4 juta hektar untuk perkebunan. Untuk itulah Kaltim memiliki rencana aksi dalam emncegah degradasi akibat eksploitasi hutan, pertambangan batu bara dan perkebunan,” ujarnya.
Dijelaskan Awang Faroek, di Kaltim terdapat tujuh pusat pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan melalui program Masterplan Percepatan Perluasan dan Percepatan Ekonomi Indoneisa (MP3EI), yaitu di Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutai Timur, Berau, Bulungan, dan kawasan pusat pertumbuhan ekonomi di perbatsan Kaltim dengan Malaysia.
“Jadi tidak berlebihan jika Kaltim menjadi salah satu provinsi yang memiliki nilai strategis dalam pembangunan nasional,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Off-road 4x4 expedition touring ke daearah perbatasan Kaltim – Malaysia,Syamsu Setia Budi menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh 15 kendaraan 4x4 denganjumlah peserta sebanyak 52 orang dan mengambil waktu tempuh selama dua minggu hingga tanggal 10 November mendatang dengan start di Samarinda dan finish di Kota Balikpapan.
Expedisi ini juga akan melakukan dokumentasi, bakti sosial, pemberian bantuan sosial berupa pengobatan massal, juga akan membagikan sejumlah peralatan berupa 200 potong bendera merah putih, 20 roll karpet sajadah, 200 potong sarung, peralatan elektronik berupa televisi, parabola dan alat pengeras suara.
Beberapa expedisi yang pernah dilakukan diantaranya, Nampak tilas jalan perjuangan Cut Nyak Dien di Aceh, ekspedisi Ekuator dari Kalbar ke Kaltim, dan pada tahun 2013 ini ekpedisi perbatasan Kaltim-Malaysia.
“Tim expedisi 4x4 Indonesia ini berdiri tahun 2005 dengan tujuan melakukan expedisi ke seluruh pelosok Indonesia untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Indonesia dan menumbuhkan rasa nasionalisme di jiwa peserta,” ujarnya.(yul/hmsprov)
09 Maret 2015 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
26 Maret 2015 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
25 Desember 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
03 Januari 2021 Jam 08:29:29
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
11 Maret 2016 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
04 April 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
30 November 2023 Jam 20:23:13
Gubernur Kaltim
29 November 2023 Jam 21:24:32
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
29 November 2023 Jam 19:34:35
Gubernur Kaltim
29 November 2023 Jam 17:18:01
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
27 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
17 November 2016 Jam 00:00:00
Kelautan dan Perikanan
25 Februari 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri