SAMARINDA - Aroma dan rasanya yang gurih dan manis, dagingnya yang tebal dengan tekstur yang lembut membuat sebagian besar penikmat udang windu jenis Penaeus Monodon ketagihan. Dan hebatnya, penggemarnya bukan hanya di Indonesia namun juga dari luar negeri. Itulah sebabnya Kalimantan Timur merajai ekspor udang ini di pasar internasional. Komoditas udang monodon Kalimantan Timur telah memasok berbagai negara tujuan ekspor yakni Thailand, Jepang, Singapura, Spanyol, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Nilanto Perbowo sangat mengapresiasi keberhasilan Kaltim. Ia bahkan menyebutkan tidak ada yang lebih baik dari Kaltim. "Di level nasional perikanan Kaltim ini selalu kami banggakan. Mengapa, karena hampir semua industri pengolahan ikan di Indonesia saat ini kolaps. Hanya Kaltim yang masih bertahan dan survive," puji Nilanto Perbowo kepada Gubernur Awang Faroek saat rapat di Kementerian KKP, Kamis (19/7). "Monodon Kaltim diserap habis dan jadi rebutan di Jepang," tambah Nilanto.
Keterangan Foto : (istimewa/Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Kaltim)
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak merasa senang telah membantu program Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan ekspor Indonesia. Harapannya, nelayan dan pengusaha perikanan di Kalimantan Timur terus semangat.”Kalimantan Timur telah swasembada ikan, kontribusi sektor perikanan terus didorong untuk menjamin keberlanjutan pemanfaatan semberdaya ikan.” ujarnya.
Tak diragukan lagi, udang windu Kaltim menjadi satu-satunya andalan Indonesia. Jenis monodon adalah yang terbaik di pasar dunia. Udang ini masuk dalam kategori premium. Setiap bulan, 150 ton udang windu diekspor dari bumi Kalimantan Timur. Sebagian besar udang windu merupakan produksi petambak dan sebagiannya lagi merupakan hasil tangkapan nelayan. Daerah penghasil udang windu di Kaltim, adalah Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Balikpapan, Bontang dan Berau.
Keterangan Foto : (istimewa/Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Kaltim)
Berbarengan dengan hasil laut lainnya, udang windu membukukan nilai ekspor yang tinggi untuk Kaltim. Selama kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak, nilai ekspor tersebut terus meningkat. Tak diragukan, komoditas ini menjadi salah satu ikon produk Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim. Sebagai bukti bahwa sektor kelautan dan perikanan di Kaltim memang sangat menjanjikan.
Keterangan Foto : (istimewa/Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Kaltim)
Keterangan Foto : (istimewa/Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Kaltim)
Udang windu Kaltim terus dijaga kualitasnya hingga memiliki standar harga udang internasional. Hal ini memungkinkan karena kualitasnya yang terjaga. Udang windu telah melalui uji mutu hasil perikanan dari Balai Karantina Ikan dan Mutu Hasil Perikanan di Balikpapan. Karantina sendiri menjadi syarat agar udang tidak mengandung bakteri atau virus. Upaya lain dalam mendukung kualitas produk perikanan ini, Gubernur Awang Faroek Ishak telah meluncurkan international direct call untuk ekspor hasil perikanan. (sul/yuv/ni-Timhumasprovkaltim)
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:20:15
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:18:01
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
13 Juli 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
11 November 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
01 September 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
01 November 2019 Jam 16:50:38
Kehumasan
28 Desember 2021 Jam 08:36:04
Ekonomi dan Pendapatan Daerah