SAMARINDA – Memenuhi kecukupan produksi daging maka selain meningkatkan populasi ternak sapi juga meningkatkan bobot potong sapi hidup, terutama melalui kegiatan penggemukan sapi dengan intensifikasi pemeliharaan.
“Pola penggemukan sapi dengan cara intensifikasi pemeliharaan adalah sapi-sapi ternak yang dipelihara itu dikandangkan atau menggunakan kandang-kandang kelompok. Minimal dalam satu kandang terdapat 50 hingga 100 ekor sapi,” kata Kepala Dinas Peternakan Kaltim H Dadang Sudarya, Senin (30/9).
Sehingga kegiatan penggemukan dengan pola intensifikasi ini lebih efesien dan ekonomis atau tidak memerlukan lahan yang terlalu luas dan saat pemberian pakan akan lebih mudah karena ternak sapi sudah terkumpul dalam satu kandang.
Diakuinya, sudah sejak lama Disnak bersama dinas/badan bagian yang membidangi kesehatan hewan dan peternakan kabupaten dan kota mendorong petani dan pelaku usaha ternak sapi untuk melakukan intensifikasi pemeliharaan.
Selain itu, upaya-upaya berupa intensifikasi pemeliharaan perlu terus dilakukan guna meningkatkan bobot sapi untuk peningkatan ketersediaan dan kecukupan produksi daging sapi bagi konsumsi masyarakat.
Kemampuan produksi daging Kaltim baik yang berasal dari ternak lokal maupun luar daerah untuk tahun 2009 mencapai 45.727 ton dan tahun 2010 sebesar 48.632 ton, sedangkan tahun 2011 sekitar 52.359 ton dan tahun 2012 menjadi 57.436 ton.
Sementara itu tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging sejak kurun waktu 2009 mencapai 46.927 ton dan tahun 2010 mencapai 50.194 ton meningkat lagi pada 2011 menjadi 54.277 ton dan terakhir 2012 sebesar 66.384 ton.
“Pertumbuhan produksi daging kita sekitar 14,93 persen pertahun namun kebutuhan konsumsi masyarakat mencapai 16,36 persen pertahun berarti jelas kebutuhan (konsumsi) lebih besar daripada ketersediaan atau produksi daging,” jelas Dadang.
Upaya lain yang dilakukan selain pola intensifikasi pemeliharaan juga meningkatkan bobot potong sapi yang selama ini hanya 150 hingga 200 kilogram ditingkatkan menjadi 300 hingga 350 kilogram per ekor, khususnya dengan penggunaan HMT (hijauan makan ternak) yang lebih berkualitas. (yans/hmsprov)
//// FOTO : Mempercepat pemenuhan kebutuhan daging di Kaltim, dilakukan berbagai upaya salah satunya dengan penggemukan intensifikasi pemeliharaan.(dok/humasprov kaltim)
10 April 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
11 Mei 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
14 Mei 2019 Jam 09:27:31
Peternakan
20 Desember 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
22 November 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
15 Maret 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
02 Oktober 2023 Jam 22:37:43
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:33:50
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
02 Oktober 2023 Jam 22:31:41
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:23:12
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:19:56
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
30 Mei 2014 Jam 00:00:00
Hukum dan HAM
09 Juni 2020 Jam 21:08:13
Kesehatan
13 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
22 April 2019 Jam 08:53:31
Even Olahraga
23 September 2015 Jam 00:00:00
Hukum dan HAM