Wisuda Ke-XXIII Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
SAMARINDA – Pendekatan ekonomi pertanian Kaltim ke depan adalah tidak lagi mengekspor bahan mentah, tetapi diekspor dalam bentuk bahan olahan yang memiliki daya saing, nilai tambah dan mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat Kaltim.
Demikian dikatakan Wakil Gubernur Kaltim H. Farid Wadjdy dalam sambutannya pada Wisuda Ke-XXIII Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Sabtu (5/10).
“Dua strategi besar yang dilakukan adalah mengembangkan industri eksisting serta membangun dan mengembangkan industri berbasis pertanian dengan pendekatan skala ekonomi dan klaster industri,” ujarnya.
Sehingga, dalam pengembangannya sangat memerlukan tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam ilmu dan kecakapan dalam berfikir.
Lanjut Farid, maju tidaknya Kaltim, ditentukan oleh kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah. Hanya SDM yang memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual saja yang akan mampu membangun diri dan masyarakatnya.
”Untuk itu kehadiran dan kiprah Politeknik Pertanian Negeri Samarinda yang kita banggakan ini, nantinya diharapkan dapat menyiapkan SDM yang berkualitas, andal dan profesional bagi pembangunan di Kaltim,” ujarnya.
Alasan Pemprov Kaltim menyiapkan lokomotif ekonomi pertanian ini adalah sebagai antisipasi atas menurun dan berkurangnya sektor minyak dan gas serta pertambangan yang saat ini masih menjadi primadona ekspor Kaltim.
Diterangkan Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Kaltim termasuk yang tertinggi di Indonesia. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2012 sebesar Rp.419,10 triliun atau menduduki posisi ke-6 Nasional.
Untuk tahun 2013, hingga Triwulan II PDRB Kaltim tercatat Rp.211,35 triliun dan diperkirakan sampai Desember 2013 PDRB Kaltim mencapai Rp.447,62 triliun. Dari besaran PDRB tersebut, kontribusinya masih didominasi oleh sektor pertambangan sebesar 50,79 persen sedangkan sektor pertanian hanya menyumbang 5,35 persen.
”Tentu hal ini bukan struktur perekonomian yang kita harapkan, karena diyakini perekonomian yang mengandalkan SDA yang tidak dapat diperbaharui akan mengalami kemunduran seiring habisnya cadangan SDA tersebut,” ujarnya.
Dalam Wisuda Poltek Petanian Tahun 2013 ini terdiri dari enam program studi dengan jumlah 162 peserta. Program studi yang meluluskan mahasiswa adalah dari program studi Manajemen Hutan, Budidaya Tanaman Perkebunan, Manajemen Lingkungan, Geoinformatika, Teknologi Hasil Hutan dan Teknologi Pengolahan Hasil Hutan.(yul/hmsprov)
//Foto: SDM DAERAH. Wakil Gubernur Kaltim H. Farid Wadjdy menyalami wisudawan. (yuliawan/humasprov kaltim).
01 November 2020 Jam 22:48:53
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
20 November 2019 Jam 09:59:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
01 Maret 2019 Jam 15:53:52
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
31 Juli 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
20 November 2019 Jam 10:07:49
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
10 Juli 2015 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
22 Januari 2023 Jam 20:27:58
Gubernur Kaltim
22 Januari 2023 Jam 20:25:08
Kegiatan Pemerintah
22 Januari 2023 Jam 20:22:58
Gubernur Kaltim
21 Januari 2023 Jam 20:19:29
Penataan dan Penguatan Organisasi
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
14 Januari 2015 Jam 00:00:00
Perkebunan
28 Februari 2018 Jam 19:26:07
Kerjasama Pemerintahan
22 April 2020 Jam 19:21:06
Berita Acara
28 Juni 2021 Jam 15:55:13
BNN
25 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga