SAMARINDA-Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim, Iwan Mulyana mengatakan, Kaltim merupakan daerah yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan terbesar, terutama untuk perikanan tambak maupun perikanan air tawar dan laut.
"Potensi perikanan kita sesungguhnya sangat bagus, namun sayangnya hingga saat ini baru sekitar 30 persen atau 102,3 ribu ton yang tergarap dari total potensi produksi 341 ribu ton," kata Iwan Mulyana, di ruang kerjanya, Rabu (20/11).
Untuk potensi perairan laut yang dapat diusahakan secara lestari setiap tahun sebesar 140 ribu ton, tambak 122 ribu ton dan perikanan air tawar 79 ribu ton.
"Apalagi, Kaltim memiliki zona ekonomi eksklusif di Laut Sulawesi atau timur laut Kabupaten Nunukan dengan luas 2,75 juta hektare. Potensi tangkap ikan tuna cukup besar di kawasan laut tersebut," tambah Iwan. Untuk pemanfaatan sumber daya alam (SDA) bidang perikanan, dibagi dalam berbagai zona.
Tujuan pembagian wilayah tersebut lanjut Iwan adalah untuk memudahkan evaluasi hasil produksi perikanan. Meski demikian daerah-daerah yang tidak disebutkan dalam zona yang ditetapkan, tetap harus memacu hasil usaha perikanan mereka.
Disebutkan, untuk perikanan udang windu pengembangan dilakukan di Kabupaten Bulungan, Kutai Kartanegara (Kukar), Paser dan Kota Balikpapan. Sedangkan penghasil rumput laut di Nunukan, Kutai Timur dan Kota Bontang. Untuk komoditas ikan patin di Kutai Barat (Kubar) dan Malinau, sedangkan ikan Kerapu di kota Bontang, Berau dan Kutai Timur (Kutim).
"Lebih spesifik untuk pengembangan hasil udang galah dilakukan di Samarinda, Kukar dan Tana Tidung. Untuk penghasil ikan betutu dikembangkan di Kukar, Kubar, Kutim, sedangkan ikan hias di Bontang, Kutim dan Berau.
"Untuk pengembangan komoditas yang memiliki nilai strategis, yakni ikan asin pengembangannya dilakukan di wilayah Mahakam Tengah, Kukar dan Kubar," ujarnya.
Menurutnya, pangsa pasar komoditas perikanan lokal sudah terpenuhi, sehingga komoditas tersebut berpeluang besar untuk memenuhi pasar luar daerah maupun tujuan ekspor.
Untuk pengolahan ikan diusahakan di Paser, Balikpapan, Kutai Timur, Nunukan dan Berau. Sedangkan pengalengan ikan dikembangkan di Balikpapan, Kukar, Tarakan, Berau, Kutim, Bontang, Paser, Nunukan dan Bulungan. (sar/hmsprov)
//Foto: PRODUK OLAHAN. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyantap produk olahan perikanan Kaltim yang potensial untuk pasar, baik dalam maupun luar negeri. (dok/humaspro kaltim).
12 November 2015 Jam 00:00:00
Kelautan dan Perikanan
12 April 2018 Jam 20:23:17
Kelautan dan Perikanan
30 Agustus 2019 Jam 10:12:43
Kelautan dan Perikanan
13 November 2019 Jam 08:59:16
Kelautan dan Perikanan
15 April 2018 Jam 21:57:58
Kelautan dan Perikanan
31 Januari 2018 Jam 19:26:13
Kelautan dan Perikanan
05 Desember 2023 Jam 21:22:29
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Desember 2023 Jam 21:20:06
Gubernur Kaltim
05 Desember 2023 Jam 19:09:09
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Desember 2023 Jam 15:17:05
Gubernur Kaltim
04 Desember 2023 Jam 22:15:27
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
28 Juni 2013 Jam 00:00:00
Kearsipan
14 Desember 2018 Jam 20:19:30
Korpri
04 April 2019 Jam 09:34:09
Peternakan
19 Maret 2020 Jam 19:52:45
Berita Acara
25 Januari 2013 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan