Kaltim Perjuangkan Kelanjutan Pembangunan Rel Kereta Api
SAMARINDA - Rencana pembangunan rel kereta api untuk angkutan batu bara dari Kutai Barat hingga Balikpapan yang digarap PT Kereta Api Borneo terancam gagal. Pemerintahan Jokowi - JK memberi sinyal bahwa kerjasama pemerintah Indonesia dan Rusia yang dirintis pada era kepemimpinan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak dilanjutkan.
Menanggapi kemungkinan tersebut, Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP mengatakan bahwa Pemprov Kaltim akan tetap berjuang keras agar rencana tersebut bisa tetap dilanjutkan.
Pemprov Kaltim akan menggandeng semua stake holder termasuk anggota DPR dan DPD RI daerah pemilihan Kaltim. Sebab menurut Mukmin, jika rencana ini tidak dilanjutkan, maka sejumlah program pembangunan akan terbengkalai karena program yang disusun dan sudah dilaksanakan tidak sejalan dengan program pemerintahan baru. Salah satunya adalah rencana pembangunan rel kereta api sepanjang 200 kilometer yang menghubungkan Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Balikpapan.
"Sebagian lahan untuk jalur rel kereta api itu sudah dibebaskan. Pemprov Kaltim juga telah mengirim 50 pelajar untuk belajar perkeretaapian ke Rusia. Kita ingin program ini bisa tetap dilanjutkan dan kami akan berjuang untuk itu," kata Mukmin Faisyal.
Mukmin berharap agar pemerintah pusat tidak membatalkan rencana pembangunan rel kereta api yang saat ini sudah berjalan. Pemerintah pusat justru sangat diharapkan agar mendukung kelancaran pembangunan rel kereta api yang awalnya hanya untuk angkutan batubara, namun pada tahun-tahun selanjutnya akan dapat difungsikan pula untuk angkutan hasil-hasil pertanian lainnya dan juga angkutan penumpang.
Gubernur Awang Faroek Ishak beberapa waktu sebelumnya selalu memberikan dukungan yang kuat untuk rencana tersebut. Menurut Gubernur Awang Faroek Ishak, keberadaan rel kereta api di Kaltim sesungguhnya sudah sangat dirindukan masyarakat Kaltim sejak lama.
Sebab selain akan digunakan untuk mengangkut hasil batu bara, maka ke depan sarana transportasi kereta api itu juga dapat dimanfaatkan sebagai angkutan hasil alam lainnya hingga angkutan penumpang.
"Orang Kalimantan yang ada di pedalaman juga ingin naik kereta api, bukan hanya orang di Jawa saja yang bisa naik kereta api," begitulah semangat Gubernur Awang Faroek Ishak.
Tentu akan sangat disesalkan, jika pembangunan transportasi kereta api ini akhirnya benar-benar tidak dilanjutkan oleh pemerintah pusat. (sul/es/hmsprov).
Foto: Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak memberikan beasiswa kepada salah satu perwakilan mahasiswa yang disekolahkan ke Rusia untuk jurusan perkeretaapian.(doc.humasprovkaltim)
17 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
07 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
18 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pendidikan
30 September 2013 Jam 00:00:00
Pendidikan
17 November 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
04 April 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
03 Juni 2023 Jam 17:53:53
Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:26:57
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:25:15
Kaltim Berduka
03 Juni 2023 Jam 11:22:53
Wakil Gubernur Kaltim
03 Juni 2023 Jam 11:21:06
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
07 Juni 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
13 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
17 November 2022 Jam 06:16:58
Gubernur Kaltim
01 Maret 2023 Jam 23:49:46
Gubernur Kaltim