SAMARINDA – Pertumbuhan kunjungan wisata ke Kaltim setiap tahun terus menunjukkan peningkatan. Karena perlu dukungan berbagai pihak dan sektor lainnya, antara lain berupa hotel dan restauran, biro perjalanan hingga pramuwisata atau pemandu tur untuk pelayanan lebih baik kepada wisatawan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kaltim, HM Aswin mengatakan pramuwisata adalah ujung tombak dalam upaya mempromosikan serta menginformasikan berbagai obyek wisata yang dimiliki satu daerah.
“Saat ini pramuwisata atau pemandu tur dituntut untuk profesional. Sehingga setiap harus mampu mengembangkan diri, di luar saat pelatihan," ujarnya saat membuka Pelatihan Pramuwisata tingkat Madya Angkatan VIII yang berlangsung di Samarinda, Selasa (29/10).
Aswin mengharap setiap peserta yang berjumlah 40 orang dari 13 kabupaten/kota di Kaltim dapat menambah pengetahuan dan keterampilan lain, misalnya penguasaan Bahasa Inggris, Bahasa Daerah, adat istiadat setempat, kuliner lokal, berbagai kesenian serta kearifan lokal lainnya.
Lanjut Aswin, banyak kearifan lokal yang dapat disampaikan kepada wisatawan, misalnya “sekali minum air sungai mahakam, pasti akan kembali lagi ke Samarinda,” atau pemeo yang menyebutkan “belum ke Kaltim jika belum mengunjungi Museum Mulawarman, yang merupakan peninggalan kerajaan tertua di Indonesia”.
“Itulah contoh-contoh kearifan lokal yang kita miliki agar wisatawan merasa senang dan tertanam dalam pikiran mereka untuk mengunjungi berbagai obyek wisata lainnya,” ujar Aswin.
Aswin mengingatkan menjadi seorang pramuwisata haruslah tegas dalam penyampaian informasi, ramah dan murah senyum dan selalu membekali diri dengan informasi terbaru tentang perkembangan obyek wisata.
Pada jaman yang serba cepat dan era globalisasi saat ini, seorang pramuwisata juga diharapkan dapat menguasai dan mempergunakan teknologi informasi pada promosi wisata, seperti penggunaan e-mail, media sosial hingga website yang dapat menembus ruang dan jarak.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Pramuwisata, H. Muhammad Rozaly menjelaskan hingga saat ini pramuwisata yang berlisensi ada 249 orang yang tersebar di seluruh Kaltim.
Dengan makin tingginya kunjungan wisata ke Kaltim, kebutuhan pramuwisata semakin meningkat, baik dalam jumlah dan kualitas. Bidang Usaha Jasa dan Sarana Disbudpar Kaltim terus mendorong kabupaten/kota untuk mencetak tenaga-tenaga pramuwisata pemula untuk dilatih menjadi madya di tingkat provinsi.
“Jumlah pramuwisata kita masih sangat minim jika dibanding dengan jumlah obyek wisata , sehingga peluang untuk menjadi pramuwisata atau pemandu tur masih sangat terbuka, sebagai profesi menjanjikan,” ujarnya.(yul/hmsprov).
///FOTO : Kepala Disbudpar Kaltim, HM Aswin, saat member ucapan selamat kepada peserta pelatihan.(yuliawan/humasprov kaltim)
25 Maret 2019 Jam 18:03:38
Kebudayaan dan Pariwisata
09 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
05 Januari 2021 Jam 04:24:41
Kebudayaan dan Pariwisata
17 Juni 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
28 Mei 2013 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
30 Juni 2014 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:20:15
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:18:01
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
24 Juli 2019 Jam 21:16:51
Kepemudaan dan Olahraga
05 Agustus 2019 Jam 09:51:29
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
17 Agustus 2022 Jam 20:35:16
Gubernur Kaltim
06 September 2014 Jam 00:00:00
Pendidikan
10 Juli 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan