Kalimantan Timur
Kaltim Perlu Ubah Strategi Pemasaran

* Untuk Menarik Minat Investor  Dalam dan Luar Negeri

 

SAMARINDA- Strategi pemasaran (marketing) sangat penting dan menentukan, karena itu perlu terus dibenahi agar promosi program dan potensi daaerah mampu menarik lebih banyak investor, baik pengusaha dalam maupun luar negeri (asing) untuk menanamkan modal usahanya di daerah ini.

"Sukses usaha itu akan sangat ditentukan oleh strategi pemasaran yang baik. Kita sudah melakukanya, tetapi antisipasi dan kesiapan kita untuk melakukan perubahan yang lebih baik merupakan hal yang sangat penting," kata Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, Irianto Lambrie saat memberi arahan pada Coffe Morning Bersama Hermawan Kartajaya dengan tema "Marketing Kaltim 2013, Pendekatan New Wave untuk Peningkatan Value", di Kantor Gubernur, Jumat (22/3).

Perubahan strategi pemasaran daerah menurut Irianto harus dilakukan dengan pola yang terencana. Sebaliknya, perubahan yang tidak dilakukan dengan perencanaan yang baik hanya akan menimbulkan banyak efek negatif.

Irianto menyebutkan, sukses Kaltim yang dipengaruhi model promosi dan pemasaran yang baik itu, salah satunya adalah peningkatan nilai investasi dalam bentuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA). Efek positif berikutnya adalah peningkatan Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kaltim yang tahun lalu saja sudah mencapai Rp5,8 triliun.

"Kita boleh bangga karena PAD kita tinggi. PAD tinggi bisa diraih karena kita rajin. Kalau kita malas, tidak mungkin PAD besar bisa kita dapatkan. Prestasi ini mari kita jaga dan  tingkatkan," imbuhnya.

Strategi pemasaran yang baik lanjut Irianto juga perlu dilakukan dalam urusan promosi program-program pembangunan pemerintah. Dia menyebutkan, contoh keterlambatan pengesahan APBD setiap tahun bisa terjadi salah satunya karena kurangnya promosi kepada masyarakat dan meyakinkan wakil rakyat di DPRD.

"Program pemerintah bisa molor, karena kemampuan pemasaran kita yang kurang baik. Sebab itulah, acara hari ini menjadi sangat penting agar kita mampu membangun strategi pemasaran yang baik agar masyarakat tidak dirugikan karena terlambatnya proses pembangunan," jelas Irianto.  

Hal penting lain yang disampaikan Irianto Lambrie adalah agar jajaran Pemprov Kaltim, termasuk entitas  Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perusahaan daerah (Perusda) lebih terbuka dan terus memasarkan transparansi.

"Memasarkan transparansi  harus siap dengan konsekuensi menurunkan gengsi. Kita harus mau blusukan seperti Jokowi (Gubernur DKI Jakarta). Jokowi dan wakilnya  pandai memasarkan, padahal orang daerah mungkin sudah melakukan hal itu lebih dulu. Tapi karena strategi pemasarannya kurang, maka blusukan mulai ramai jadi bahasan setelah Jokowi," ungkap Irianto, memberi contoh.

Irianto menambahkan, mulai saat ini, pemerintah juga harus mempertimbangkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Hal-hal yang harus dipertimbangkan  adalah terkait penyelenggaraan promosi daerah yang tidak mahal, tetapi memiliki imbas yang jauh lebih luas, dan bukan sebaliknya. Anggaran besar, tetapi efeknya tak sebanding dengan besaran biaya yang dikeluarkan.

"Mulai sekarang kita harus mulai mengurangi high budget, low impact. Kita harus mengubahnya dengan low budget, high impact. Semua proses perubahan itu, sekali lagi saya ingatkan, harus dilakukan dengan terencana," pungkas Irianto.

Acara ini mengundang pakar nasional pemasaran, Hermawan Kartajaya yang merupakan Founder & CEO of Mark Plus Inc. (sul/hmsprov)  

Foto: COFFE MORNING. Hermawan Kartajaya menguraikan materi tentang Marketing Kaltim 2013, Pendekatan New Wave untuk Peningkatan Value, disaksikan Sekprov Kaltim Dr H Irianto Lambrie dan Dirut BPD (Bankaltim) H Aminuddin. (jaya/humasprov kaltim).

Berita Terkait
Government Public Relation