Kalimantan Timur
Kaltim Potensial Kembangkan Tanaman Kehutanan


SAMARINDA – Kondisi alam dan potensi lahan yang dimiliki Kaltim sangat mendukung pengembangan kegiatan pertanian, perkebunan maupun kehutanan. Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak menegaskan Kaltim dalam kegiatan Ekonomi Hijau (Green Economic) akan mengembangkan berbagai tanaman kehutanan, perkebunan dan pertanian.

Menurut dia, pengembangan tanaman kehutanan, perkebunan dan pertanian tanaman pangan sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi pasca tambang migas dan batu bara.

Selain itu, banyak tanaman kehutanan dan perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Juga, dapat diolah menjadi energi terbarukan pengganti energi fosil yang akan habis.

Misalnya, Kemiri Sunan (Reutealis trisperma) merupakan tanaman kehutanan dapat diolah menjadi sumber biodiesel atau bahan bakar nabati (BBN).

“Saya saat ini berusaha mengembangkan cassava (tepung singkong), tanaman nyamplung (calophyllum inophyllum) serta Kemiri Sunan untuk industri BBN,” kata Awang Faroek Ishak pada Profesor Present Transformasi Pembangunan Kaltim Prorakyat, Senin (2/5).

Komoditi-komoditi tersebut menurut gubernur, sangat bagus dikembangkan untuk biodiesel atau energi terbarukan sebagai penggati energi fosil (migas dan batubara).

Diakuinya, beberapa negara maju seperti Brasil sudah mengembangkan tanaman tersebut untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat maupun industri. Diantaranya, Brasil mengembangkan cassava diolah menjadi bahan bakar kendaraan berupa ethanol pengganti bensin atau premium.

“Nah inilah maksud saya Kaltim potensial dalam pengembangan Ekonomi Hijau. Kita bisa kembangkan pertanian tanaman pangan, tanaman kehutanan dan perkebunan. Semuanya untuk ketahanan energi dan kemandirian pangan bangsa,” ungkap Awang Faroek.

Dia menambahkan program-program pembangunan dan pengembangan energi itu tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan serta keterlibatan para pakar atau guru besar (professor) dari berbagai perguruan tinggi di Kaltim. (yans/sul/es/humasprov

Berita Terkait
Government Public Relation