SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kaltim terus berupaya melakukan pembangunan di bidang telekomunikasi di wilayah Kaltim, terutama di daerah-daerah yang masih belum terjangkau akses telekomunikasi atau daerah blankspot.
Gubernur Kaltim, H Isran Noor bertekad menuntaskan permasalahan konektivitas tersebut, dengan menugaskan Asisten II Bidang Perekonomian dan Administarsi Pembangunan Setdaprov Kaltim Abu Helmi untuk memprogramkan dan mengajukan usulan untuk pembangunan menara telekomunikasi/BTS (Base Transceiver Station) Kemenkominfo RI.
“Masih ada beberapa daerah yang blankspot seperti di daerah Kabupaten Kutai Barat, Mahulu kemudian Kutai Timur, Paser serta desa-desa lainnya di Kaltim. Oleh karena itu tolong buatkan surat usulan untuk pembangunan BTS ke Kemenkominfo RI, nanti surat ususlan tersebut saya bawa sendiri ke Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny Gerard Plate,” kata Isran Noor.
Hal tersebut dikatakan Gubernur pada acara presentasi profil Bidang Cipta Karya Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kaltim, yang digelar di Ruang Rapat Tepian 1 Kantor Gubernur Kaltim, yang digelar di Ruang Rapat Tepian 1 Kantor Gubernur Kaltim, pekan lalu lalu.
Pemprov Kaltim diakui sangat konsen menuntaskan pembangunan bidang komunikasi dan informatika (kominfo) di seluruh wilayah Kaltim. Ini dalam rangka memberikan layanan informasi yang terbaik kepada masyarakat.
“Salah satu buktinya dan atas permintaan masyarakat kita telah membangunnya menara telekomunikasi (tower) khususnya di wilayah perbatasan, pedalaman, dan pesisir, serta pulau terluar sejak tahun anggaran tahun-tahun sebelumnya/ Walaupun demikian masih ada beberapa daerah yang blankspot, dan belum terjangkau akses telekomunikasi, oleh karena itu secara bertahap akan segera kita selesaikan, sehingga semua daerah di Kaltim tidak ada lagi yang blankspot,”paparnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kaltim Muhammad Faisal menjelaskan saat ini pihaknya baru melakukan rekapitulasi terhadap daerah yang masih blankspot dengan totol keseluruhan sekitar 27,18 persen, yang tersebar di 10 kabupaten/kota.
“Jadi kita minta data kepada masing-masing daerah kemudian dirangkum menjadi satu sehingga total keselurahannya sekitar 27,18 persen yang masih blankspot.
Untuk blankspot lanjut Faisal itu ada tiga yang harus dikenal masyarakat, yaitu karena jaringan kabel (indihome,faiber optic), kemudian seluler (triG) dan melalui jaringan stelit, dimana ini memungkinkan untuk dilakukan di Provinsi Kaltim, untuk mengatasi permasalahan blankspot. (mar/ri/humasprovkaltim)
07 Februari 2020 Jam 21:32:20
Komunikasi dan Informatika
07 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
30 September 2013 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
22 Maret 2016 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
16 Juni 2022 Jam 22:34:12
Komunikasi dan Informatika
25 Juni 2014 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
31 Mei 2023 Jam 09:36:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
31 Mei 2023 Jam 09:33:40
Ibu Kota Negara
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
28 Januari 2021 Jam 21:54:51
Pemerintahan
02 Januari 2019 Jam 20:45:44
Pertanian dan Ketahanan Pangan
27 Juli 2022 Jam 19:26:04
Gubernur Kaltim
30 Januari 2020 Jam 08:51:44
Pertanian dan Ketahanan Pangan
27 Maret 2013 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana